MUI Belum Memutuskan Status Halal Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mengeluarkan putusan final status halal Vaksin Covid-19 dari negara manapun di dunia.

“Sejauh ini MUI belum memutuskan,” katanya kepada TIMES Indonesia, Selasa (17/11/2020).

Ia menjelasakan, kehalalan vaksin tak bisa diputuskan secara asumsi para pakar saja, tapi harus via kajian final komisi fatwa. Oleh karena itu, MUI berharap agar Indonesia tak membeli calon vaksin Covid-19 secara monopolistik dari negara tertentu.

“Kita harus melakukan kajian secara mendalam dan ilmiah serta memenuhi unsur kehalalan bagi bangsa dan negara. Jadi alasan kedaruratan atau emergency tak bisa dikeluarkan begitu saja. Juga bukan atas tekanan pihak tertentu,” jelasnya.

Ia pun menegakan, sesuai ajaran Islam yang menjadi pegangan MUI, halal itu harus jelas, begitu juga haram. “Diantara keduanya adalah syubuhat. Ini wajib dihindari semaksimal mungkin,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) mengatakan, vaksin Covid-19 bakal tiba di Indonesia akhir November 2020 ini. Akan tetapi, vaksin ini tak langsung disuntikkan karena melewati tahapan di BPOM terlebih dahulu.

"Datang itu kurang lebih nanti di akhir November (tahun 2020 ini). Tetap harus melewati tahapan-tahapan di BPOM. Tahapan di BPOM waktunya kurang lebih tiga pekan hingga sebulan," katanya.

Untuk jumlahnya lanjut Presiden Jokowi, hingga saat ini ia belum bisa memastikan. Hal itu dikarenakan masih dalam proses. Dan tentu, pemerintah tetap akan melakukan kehati-hatian soal vaksin Covid-19 ini termasuk untuk urusan halal. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement