Olahraga

CEO Arema FC: Kami Tidak Pernah Bicara Perpecahan

Selasa, 17 November 2020 - 05:13 | 119.06k
CEO Arema FC, Ir R Agoes Soerjanto. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)
CEO Arema FC, Ir R Agoes Soerjanto. (FOTO: dok. TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANG – Seruan Wali Kota Malang, Sutiaji saat menanggapi tuntutan gerakan Arema satu dianggap memunculkan kegaduhan baru, hal tersebut ditanggapi dengan serius oleh CEO Arema FC, Ir R Agoes Soerjanto. Agoes menyatakan bahwa selama ini Arema FC tidak pernah bicara perpecahan. Arema FC selama ini berusaha terbuka terhadap siapapun dan saling mendukung satu sama lain.

“Kami tidak pernah mengcluster keberadaan Arema, kami justru menghormati dan juga mendukung agar kedua Arema berprestasi. Kami membangun Arema FC ini dengan penuh keterbukaan, silahkan datang ke Arema FC, kami akan melayani dan membuka ruang untuk berdiskusi untuk kemajuan Arema. Kami tidak pernah merasa terpecah, tapi saling mensupport. Saya asli Arek Malang, tidak ada watak atau sikap Arek Asli Malang yang bicara atau ingin perpecahan dalam berbagai hal, apalagi bicara Arema,” tegasnya.

 

"Jangan sampai muncul kegaduhan baru karena ketidaktahuan atau kekurangan informasi terkait akar persoalannya. Mengingat bahwa persoalan Arema ini, adalah persoalan internal rumah tangga Arema. Akan lebih baik Wali Kota Malang mendapatkan informasi dari berbagai pihak utamanya yang terlibat langsung mengelola Arema, " ungkap Agoes.

Selaku pimpinan tertinggi di Manajemen Arema FC, Agoes merasa perlu memberikan tanggapan terkait pernyataan Sutiaji, agar masyarakat bisa lebih memahami dan Aremania bisa mengerti persoalan sebenarnya.

“Karena terkait dengan Arema, meskipun fokus pada keinginan mengaktifkan Yayasan Arema, tentunya sebagai stake holder langsung pengelola Arema FC, maka kami perlu merasa menanggapi dan berbicara terkait persoalan klub kebanggaan ini,” ungkapnya.

Hal ini yang patut diketahui pejabat publik seperti Walikota Sutiaji, memberi waktu tujuh hari untuik memanggil organ Yayasan itu, bagi kami berpotensi menciptakan kegaduhan baru, jika keliru memahami. Harusnya, lanjut Agoes, walikota memahami dulu akar persoalannya.

Bahkan pihaknya menyayangkan dengan sikap walikota yang langsung memberikan warning kepada kedua klub, jika diantara pihak yang tidak mau dipersatukan, maka satu diantaranya dilarang menggunakan fasilitas milik Pemkot Malang.

“Hal itu ditujukan kepada siapa, jika ditujukan kepada kami. Pernyataan walikota justru seperti mendikotomi fakta saat ini. Dimana kami tetap menjaga eksistensi Arema  dengan tetap latihan dan ikut serta di kompetisi resmi. Dan selama ini, kami menggunakan fasilitas Pemkot Malang, kami tetap profesional dan tetap bayar, kita berkontribusi ke PAD. Tapi jika memang ada larangan kita tidak boleh mempergunakan fasilitas tersebut. Kami menunggu surat resminya, kami akan siap jalankan. Kita tidak akan gunakan fasilitas milik Pemkot Malang ,” tegas CEO Arema FC, Ir. R. Agoes Soerjanto(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES