Peristiwa Daerah

Terapkan Protokol Kesehatan Ketat, Cinepolis Optimis Kembali Eksis di Era New Normal

Selasa, 17 November 2020 - 12:47 | 44.62k
Brand Marketing and Partnership Manager Cinepolis Cinemas, Indriana Listia Rahmawati. (FOTO: Tangkapan Layar TIMES Indonesia)
Brand Marketing and Partnership Manager Cinepolis Cinemas, Indriana Listia Rahmawati. (FOTO: Tangkapan Layar TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Salah satu bioskop Cinepolis Cinemas, telah kembali di buka mulai 21 Oktober 2020 lalu, dengan menerapkan setidaknya 71 protokol kesehatan Covid-19. Pembukaan bioskop ini pun turut menggerakkan roda perekonomian dengan pembukaan sejumlah bioskop di berbagai wilayah di Indonesia termasuk DKI Jakarta. 

Adapun, kapasitas bioskop diawali dengan 25 persen hingga saat ini 50 persen. di masa new normal ini. Brand Marketing and Partnership Manager Cinepolis Cinemas, Indriana Listia Rahmawati menyampaikan penerapkan 71 protokol kesehatan dengan sangat ketat.

Indriana menjelaskan, berbagai protokol yang dijalankan itu meliputi mengecek suhu tubuh staf dan pengunjung, pemesanan dan pembayaran secara online, usia yang diperbolehkan 12-60 tahun, disenfektan rutin hingga pengaturan sirkulasi udara yang aman. 

"Ini yang kadang banyak masyarakat kurang paham dengan sirkulasi udara di studio. Sudah pasti ada sirkulasi, karena setiap bangunan yang bervolume besar ini ada sistem udara yang di dalam akan dikeluarkan dan diganti (melalui exhaust)," imbuh dia.

Di sisi lain, pihaknya juga menekankan bahwa para pengunjung bioskop juga diupayakan untuk terus patuh pada protokol seperti tidak bicara berlebihan, tidak membuka masker hingga menjaga jarak paling tidak 1,5 meter satu sama lain. 

"Setelah kami menjalankan 71 protokol, alhamdulillah tidak ada klaster Covid-19 di bioskop ini," kata dia. 

Hal unik yang justru bisa jadi peluang di bisnis bioskop saat ini, menurut Indriana adalah konsep bioskop yang tidak hanya jadi tempat menonton. Tapi, mengeksplor aktivitas hingga momen yang berkesan dengan booking studio (memesan bioskop secara privat). 

Ia mengungkap, bisnis ini justru cukup banyak diminati oleh berbagai kalangan yang ingin menjadikan bioskop sebagai tempat privat atau keluarga. Seperti, membuat konten, editing film, hingga prosesi melamar pasangan.

"Ada cukup banyak content creator, mereka cukup sering menggunakan editing dan create content. Beberapa guest juga pakai Cinepolis ini untuk wedding purpose," ujarnya. 

Selama masa pandemi ini bisnis bioskop memang terdampak cukup besar. Terlebih, bioskop berperan sebagai pusat dari ekosistem film hingga ritel yang mendukungnya. Cinepolis Cinema pun optimis dengan komitmen protokol kesehatan mitigasi Covid-19 yang ketat, serta kejelian melihat peluang akan bisa membuat bisnis bioskop kembali bergairah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES