Pendidikan

Sarasehan Prodi KPI IAI AL-Qolam Bahas Strategi Pengembangan TPQ-Madin

Senin, 16 November 2020 - 11:26 | 37.11k
 Studi KPI IAI AL-Qolam, menggelar sarasehan untuk mengembangkan TPQ dan Madin.
Studi KPI IAI AL-Qolam, menggelar sarasehan untuk mengembangkan TPQ dan Madin.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Program Studi KPI IAI AL-Qolam, menggelar sarasehan untuk mengembangkan TPQ dan Madin, agar sesuai dengan perkembangan zaman. 

"Al-Qur'an harus dikemas dengan menarik, sesuai perkembangan zaman. Kalau kita tidak berupaya untuk memberi pembaharuan, TPQ gdan madin akan tertinggal jauh,"  sambutan pertama, sekaligus kata
Mudhofar MA, selaku Wakil Rektor 1 IAI AL-Qolam. 

Strategi Prengembangan Pendidikan TPQ Madin di Era Disrupsi merupakan kegiatan lanjutan dari perayaan Hari Santri 2020 kolaborasi IAI Al-Qolam dengan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI). 

Sarasehan yang berlangsung di Auditorium IAI Al-Qolam ini mengundang 80 perwakilan ustadz/ustadzah se-kabupaten Malang, yang tentunya merupakan pengurus TPQ-Madin.

Kegiatan sarasehan ini diikuti oleh Moh Amiruddin, MqSi Dosen Komunikasi dan Penyiaran Islam, Ahmad Bukhori MM, Kaprodi KPI, sekaligus pendiri Pondok Pesantren Darul Mujtaba dan bapak M Badrus SM ST, selaku Direktur Al Qur'an Education Center (QEC). 

Dalam sarasehan dibahas Bukhori, selaku pembica pertama, menyampaikan tema terkait personal branding. Ia menjelaskan secara rinci bagaimana personal branding dapat mempengaruhi kemajuan TPQ-Madin. 

Menurut Bukhori, personal branding adalah merk. Personal branding juga merupakan cara kita dalam mempromosikan sesuatu, dalam hal ini TPQ-Madin.

"Materi yang disampaikan yakni upaya lembaga TPQ Madin bisa eksis, dikenal banyak orang, sehingga banyak masyarakat berbondong-bondong menitipkan anaknya di TPQ-Madin," katanya. 

Bukhori menjelaskan untuk  membangun personal branding lembaga dengan cara 7M. Ketujuh materi yakni membuat logo dan seragam yang unik dan kekinian, memiliki ciri khas, menyenangkan (proses mengajarnya), menggambarkan (ilustrasi baik tentang lembaga), mengamati, meniru, memodifikasi, menghargai proses, dan mengevaluasi. 

Tak hanya diberi kiat-kiat membangun personal branding lembaga, pembicara kedua, Badrus juga memberi ilmu rahasia dalam mengelola tata mengajar agar unik, seru, dan tentunya menyenangkan bagi anak-anak.

Badrus menyampaikan, cara mengajar yang baik harus diutamakan. Karena dengan kesan pertama itulah yang akan menentukan apakah anak-anak akan semangat belajar atau tidak. 

Sesi kedua lebih banyak melakukan praktik. Praktik yang diajarkan oleh Badrus yakni ice breaking. Suatu permainan sederhana untuk melatih konsentrasi dan keaktifan anak-anak, juga tentunya, memberi mereka pemahaman bahwa belajar adalah hal yang sangat menyenangkan.

Lengkap sudah strategi baru dalam mengembangkan pendidikan di lembaga TPQ-Madin. Personal branding yang kuat akan memberi banyak keuntungan, TPQ-Madin eksis, dikenal banyak orang, menjadi tempat rujukan bagi orang tua yang ingin menyekolahkan putra/putri mereka, menjadi center TPQ-Madin kekinian, dan tentunya jika semua itu sudah didapatkan, maka akan banyak santri yang mendaftar di sana. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Imadudin Muhammad
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES