Peristiwa Nasional

Soal Ceramah Provokatif, Habib Hasan Mulachela: Habaib Seharusnya Selalu Berjiwa Nabawi

Selasa, 17 November 2020 - 10:38 | 69.35k
Habib Hasan Mulachela selalu mengayomi dan berbagi dengan siapa saja, tak pandang suku, agama, ras, budaya dan profesi. (foto: solopos).
Habib Hasan Mulachela selalu mengayomi dan berbagi dengan siapa saja, tak pandang suku, agama, ras, budaya dan profesi. (foto: solopos).

TIMESINDONESIA, SOLO – Munculnya sejumlah tokoh agama yang selalu memprovokasi saat ceramah di hadapan umat membuat Habib Hasan Mulachela prihatin. Tokoh habaib nasional dan ulama asal Solo, ini mengingatkan agar habaib (para habib/keturunan Nabi Muhammad) senantiasa berjiwa nabawi.

Apa itu jiwa nabawi? Habib nyentrik ini menjelaskan, berjiwa nabawi berarti melakukan seperti apa yang dijalankan dan diamalkan Rasulullah dalam perilakunya sehari-hari. Baik dalam bertutur kata, berdakwah, beribadah, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Habib-Hasan-Mulachela.jpg

Dalam berkata-kata misalnya. Rasulullah Muhammad SAW lembut dan sejuk. Siapa pun yang mendengarkan merasa tentram dan nyaman. "Bahkan dekat dengan beliau saja sudah merasa adem, menenangkan," ucapnya.

Bahkan kepada orang yang mencacinya, Rasulullah tidak membalasnya. Tapi malah memberi sebaliknya.

Habib Hasan mengisahkan bagaimana Rasulullah selalu menyuapi dan memberi makan pengemis Yahudi buta di Madinah yang selalu mencaci makinya. Bahkan Rasulullah saat menyuapi pengemis ini tetap mendengarkan dengan sabar makian sang pengemis.

Bahkan sampai Rasulullah wafat dan tugasnya digantikan Abu Bakar, si pengemis tidak tahu kalau yang selama ini memberi makan dan menyuapinya adalah Rasulullah. Baru ketika Abu Bakar memberitahu, maka si pengemis menangis. Ia pun akhirnya masuk Islam.

"Poinnya dalam peristiwa itu adalah akhlak Rasulullah. Beliau selalu lembut dan penuh kasih sayang pada siapapun. Termasuk pada yang beda agama. Seperti pengemis buta yang beragama Yahudi itu," tutur Habib Hasan.

Akhlak mulia Rasulullah inilah yang harus ditiru oleh para keturunannya. Kalau di Indonesia oleh para habaib. Jadi bukan malah bertolak belakang dengan sifat Rasul.

"Saya sangat prihatin. Benar-benar prihatin. Di hadapan umat malah memanas-manasi, padahal seharusnya menyejukkan dan menentramkan. Marilah para habaib, para ulama, kita bangun persatuan bangsa, kita jaga dan rawat NKRI ini. Mari berjiwa nabawi seperti Rasulullah Muhammad SAW," pesan Habib Hasan Mulachela. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES