Pemerintahan

Makna Kebersamaan Masyarakat di Tengah Pandemi Versi Bung Edi

Selasa, 17 November 2020 - 08:21 | 46.18k
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko atau Bung Edi dalam acara bersama Dewan Pimpinan Cabang Kota Malang Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). (Foto: Humas Pemkot Malang)
Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko atau Bung Edi dalam acara bersama Dewan Pimpinan Cabang Kota Malang Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI). (Foto: Humas Pemkot Malang)

TIMESINDONESIA, MALANGWakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko (Bung Edi) mengajak masyarakat Malang tetap guyub dan menjaga kebersamaan.

Kebersamaan dimaksud bukan membuat kerumunan. Namun, spirit kebersamaan yang ditanamkan di setiap insan agar memiliki rasa kepemilikan terhadap Kota Malang Bumi Arema.

"Mari kita jaga kebersamaan dan keguyuban ini agar Kota Malang tetap kondusif," tutur Bung Edi, Sabtu (14/11/2020) saat acara peringatan Hari Pahlawan oleh Dewan Pimpinan Cabang Kota Malang Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI).

Bung Edi meyakini bahwa dalam menyelesaikan suatu permasalahan, masyarakat diminta menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan yang didapat dari musyawarah mufakat. Warga Kota Malang selama ini selalu dikenal dengan warga yang ramah, guyub, dan mengedepankan musyawarah untuk menyelesaikan sebuah persoalan.

Ia turut menjelaskan kepada masyarakat terkait proyek pembangunan kawasan Kayutangan Heritage di Jalan Basuki Rahmat.

Menurutnya, masyarakat harus benar-benar memahami program Pemkot Malang yang intinya adalah untuk mewujudkan Kota Malang sebagai Kota Wisata.

Pria yang juga penasehat SOKSI Kota Malang ini menuturkan, Kota Malang selain dikenal kota pendidikan dan industri, juga diharapkan banyak orang sebagai kota wisata.

Dengan begitu, program pembangunan di bidang pariwisata harus dikuatkan. Terkait pro-kontra atau dampak dari program tersebut seperti halnya kemacetan lalu lintas bisa diselesaikan dengan duduk bersama. Bung Edi menyontohkan, seperti acara ngopi bareng dengan suasana santai dapat menyelesaikan suatu permasalahan.

“Bertemu dengan masyarakat tidak selalu dalam forum formal, karena justru dengan suasana santai akan lebih enak dalam bermusyawarah. Suasana kebersamaan dan keguyuban pun akan lebih terasa,” bebernya.

Bung Edi melaporkan, kasus Covid-19 di Kota Malang terpantau stagnan. Beberapa belakangan ini penambahan kasus tidak lebih dari 10 orang per harinya.

Hal ini kata dia juga berkat keguyuban dan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

“Saat ini Kota Malang ada di zona oranye dan dalam waktu dekat akan memasuki zona kuning, sehingga sejumlah aktivitas dimungkinkan akan mulai beroperasi normal meski bertahap,” tandasnya.

Jika sekolah, perguruan tinggi, dan berbagai usaha mulai beroperasi, sektor ekonomi masyarakat juga mengikuti. "Kami harap ekonomi masyarakat tetap bergeliat membaik," kata Bung Edi, Wawali Kota Malang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES