Peristiwa Internasional Virus Corona 2020

Vaksin Covid-19 Bermunculan, Setelah Pfizer Kini Moderna

Selasa, 17 November 2020 - 06:34 | 46.07k
Moderna menyatakan vaksin Covid-19 buatan mereka efektif mengatasi Covid-19 yang sedang melonjak di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. (FOTO: Al Jazeera/Ilustrasi/Reuters]
Moderna menyatakan vaksin Covid-19 buatan mereka efektif mengatasi Covid-19 yang sedang melonjak di Amerika Serikat dan di seluruh dunia. (FOTO: Al Jazeera/Ilustrasi/Reuters]
FOKUS

Virus Corona 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kabar tentang penemuan vaksin Covid-19 yang terus menjanjikan keampuhannya bermunculan. Kali ini giliran perusahaan bioteknologi Amerika Serikat, Moderna menyatakan bahwa kandidat vaksinnya lebih dari 94 persen efektif.

Seminggu lalu, raksasa obat AS,  Pfizer juga menyatakan bahwa hasil uji coba fase tiga untuk vaksin Covid-19 yang dikembangkannya bersama BioNTech Jerman juga menunjukkan lebih dari 90 persen efektif.

Perusahaan bioteknologi AS Moderna Inc, Senin (15/11/2020) hari ini mengatakan, data awal dari studi fase tiga lanjutan dari vaksin Covid-19 eksperimental menunjukkan bahwa 94,5 persen efektif.

Perlombaan pembuatan vaksin yang efektif hingga kini  terus berlangsung antara negara-negara besar di dunia.

"Ini adalah momen penting dalam pengembangan kandidat vaksin Covid-19 kami,” kata CEO,  Moderna Stephane Bancel dalam sebuah pernyataan seperti dilansir Al Jazeera.

Hasil uji coba tersebut menempatkan Moderna dan Pfizer di jalur yang tepat untuk meminta izin kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) dalam beberapa minggu mendatang untuk penggunaan darurat vaksin mereka.

Jika mereka mendapatkan lampu hijau dari FDA, persediaan kedua vaksin akan dibatasi dan dijatah sebelum akhir tahun. Kedua vaksin tersebut mengharuskan orang untuk mendapatkan dua suntikan, dengan jarak beberapa minggu.

Moderna memperkirakan akan mendapatkan sekitar 20 juta dosis, yang dialokasikan untuk AS pada akhir tahun 2020. Pfizer dan BioNTech memperkirakan akan memiliki sekitar 50 juta dosis secara global pada akhir tahun.

Infeksi Covid-19 di Amerika Serikat dan Eropa saat ini terus melonjak. Menurut Universitas Johns Hopkins, sepekan terakhir kasus Covid-19 yang dikonfirmasi mencapai 11 juta di Amerika Serikat.

Rawat inap orang-orang dengan Covid-19 di AS juga memecahkan rekor, kata proyek pelacakan virus korona.

Ada lebih dari 54 juta kasus Covid-19 yang dikonfirmasi secara global dan pembatasan telah diterapkan di seluruh AS dan Eropa untuk mengekang infeksi spiral.

Tetapi langkah-langkah itu juga kemungkinan akan membebani pemulihan ekonomi yang memperlebar ketidaksetaraan di dalam dan antar negara.

Kandidat vaksin Moderna dan Pfizer-BioNTech disebut vaksin mRNA, sebuah teknologi baru. Vaksin tidak dibuat dengan virus corona itu sendiri, jadi tidak ada kemungkinan siapa pun bisa tertular dari suntikan.

Sebaliknya, vaksin tersebut berisi potongan kode genetik yang melatih sistem kekebalan untuk mengenali protein berduri di permukaan virus.

Vaksin Pfizer-BioNTech harus dikirim dan disimpan pada suhu -70 derajat Celcius (-94 derajat Fahrenheit), suhu musim dingin Arktik serta bisa disimpan hingga lima hari pada suhu lemari es standar atau hingga 15 hari di kotak pengiriman termal .

Vaksin Covid-19 dari Moderna dari Amerika Serikat juga memiliki keunggulan di bidang itu karena vaksinnya diharapkan stabil pada suhu lemari es normal 2 - 8C (36-48F) selama 30 hari dan bisa disimpan hingga enam bulan pada -20C (-4F). (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES