Peristiwa Daerah

Anggota DPRD Jawa Tengah, Sri Ruwiyati Berikan Sosialisasi Jogo Tonggo di Kebumen

Senin, 16 November 2020 - 23:00 | 37.47k
Hj Sri Ruwiyati SE MM, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah asal Banjarnegara, saat melakukan sosialisasi kebencanaan dan Covid -19 di Kabupaten Kebumen (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Hj Sri Ruwiyati SE MM, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah asal Banjarnegara, saat melakukan sosialisasi kebencanaan dan Covid -19 di Kabupaten Kebumen (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, KEBUMEN – Hj Sri Ruwiyati SE MM, anggota Komisi E DPRD Jawa Tengah dari Fraksi PDI Perjuangan bersama tim dari BPBD Jateng dan BPBD Kabupaten Kebumen kembali menggelar sosialisasi protokol kesehatan Covid-19 dan mitigasi kebencanaan.

Kegiatan bertajuk Pemetaan dan Sinergi Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2020, Identifikasi dan Sosialialisasi Daerah Rawan Bencana, Senin (16/11/2020) dipusatkan di GOR Desa Semanding, Gombong, Kebumen dilakukan dengan protokol kesehatan ketat yang dihadiri 50 tokoh masyarakat desa setempat.

Dalam kesempatan ini, Sri Ruwiyati mengulas tentang pentingnya protokol kesehatan Covid -19 dan Perdaprov nomor 11 Tahun 2009 tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana di Jawa tengah.

Hj Sri Ruwiyati  menyampaikan bahwa pihaknya memiliki  'Program Empat Saja' yakni  cuci tangan sebelum dan sesudah berakktifitas, pakai masker,  jaga jarak, kenali gejala dan periksakan segera, plus program Jogo Tonggo.

Inti dari Jogo Tonggo adalah kita saling bersinergi dalam menanggulangi beberapa masalah yang ada di sekitar kita. Jogo Tonggo adalah membangun  hubungan antara satu sama lainnya dan yang terdekat atau tercepat harus membantunya jika terjadi insiden (bencana).

Hj Sri Ruwiyati juga menggarisbawahi bahwa Kabupaten Kebumen juga akan menggelar Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.  Sehingga dengan terus melaksanakan program 3M diharapkan dapat mengantisipasi munculnya klaster baru Covid-19 yakni klaster TPS.

Muhammad Kosul, Kasi Pencehahan BPBD Provinsi Jateng menjelaskan bahwa problem dan solusi untuk Kabupaten Kebumen diantaranya musim hujan di Kebumen masih panjang dan puncak musim hujan sampai dengan Januari.

Sementara ini sepanjang musim hujan banyak terjadi bencana alam. Terlebih masih pandemi Covid -19 sehingga masyarakat harus memahami gejala bencana dan solusinya.

"Inilah yang kita harapkan, sosialisasi mitigasi bencana dan ini menjadi solusi untuk menyelesaikan problem - problem yang terjadi di Kebumen," tandas Muhammad Kosul.

BPBD Jawa Tengah juga siap mendukung dengan anggaran yang ada di Pemprov guna pesiapan pendirian barak pengungsi yang distandarkan penanganan Covid -19.

"Kami berterima kasih kepada Komisi E DPRD Provinsi Jateng banyak melakukan kegiatan ini. Sehingga masyarakat semakin paham tentang tanggap bencana. Dan mudah-mudahan program ini dapat menekan resiko bencana alam.

Senada juga disampaikan Teguh Kristiyanto SE MT, Kalaksa BPBD Kabupaten Kebumen. Menurutnya, penanggulangan bencana di Kebumen pada masa pandemi Covid -19 merupakan masalah serius yang menjadi perhatian pemerintah kabupaten. Apalagi ancaman badai la nina juga belum berahir. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES