Peristiwa Daerah

Gunung Merapi Sering Bergemuruh, Ini Penjelasan BPPTKG Yogyakarta

Senin, 16 November 2020 - 23:13 | 51.60k
Suasana Gunung Merapi. (Foto: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Suasana Gunung Merapi. (Foto: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Aktivitas vulkanik Gunung Merapi yang mengalami peningkatan saat ini sering terdengar bergemuruh. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi atau BPPTKG Yogyakarta menyebut sumber dari suara itu merupakan guguran dari material di puncak.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan pada saat ada tekanan magma dari dalam menuju ke permukaan kawah maka terjadi guguran-guguran material.

“Jadi karena magma menuju permukaan sehingga material di puncak yang tidak stabil jatuh,” kata Hanik, Senin (16/11/2020).

Laporan dari BPPTKG menyebut suara gemuruh terdengar sebanyak tiga kali di Pos Pengamatan Gunungapi (PGA) Babadan, Magelang pada Senin (16/11) sampai pukul 12.00 WIB. Selama periode itu guguran terjadi sebanyak 46 kali.

Sedangkan pada Minggu (15/11) sebanyak sebelas kali guguran terdengar di Pos PGA Babadan. Dalam sehari itu tercatat terjadi 91 kali guguran.

Hanik berkata, masyarakat sudah mengerti apa yang harus dilakukan dalam menghadapi aktivitas Gunung Merapi ini. Ia menyebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat pun telah bergerak.

“Saya kira masyarakat sudah mengerti bagaimana menyikapinya. Kami sudah sosialisasikan. BPBD juga sudah bergerak. Jadi saya kira semuanya saat ini sudah on the track,” katanya.

Hanik mengimbau ketika masyarakat kebingungan mencari kebenaran informasi terkait aktivitas Merapi bisa menghubungi kantornya. “Terus ikuti informasi dari BPPTKG. Kalau ragu bisa menghubungi kami,” ucapnya.

Hanik menambahkan, aktivitas Merapi 2020 ini untuk gempa vulkanik dalam muncul pada 25 September lalu. Ini mengindikasikan bahwa tidak ada suplai magma baru dari dalam.

“Ini juga menjadi salah satu indikator kemungkinan erupsi tidak seperti 2010,” katanya.

Hanik mengatakan, ada dua kantong magma di Gunung Merapi dari posisi hiposenter gempa vulkanik. Yakni kantong mahma dangkal dengan kedalaman sekitar 1,5 kilometer sampai 2 kilometer. “Dan kantong magma dalam, yang berada sekitar lima kilometer dari puncak,” ucap Kepala BPPTKG Yogyakarta. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES