Pemerintahan

Pemkab Sleman Berkomitmen Siapkan Generasi yang Unggul untuk Smart Regency 2021

Senin, 16 November 2020 - 22:08 | 47.79k
Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam acara Sosialisasi Banggakencana Bersama Mitra Kerja DIY di Balai Kelurahan Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Senin  (16/11/2020). (Foto: Humas Pemkab Sleman for TIMES Indonesia)
Bupati Sleman, Sri Purnomo dalam acara Sosialisasi Banggakencana Bersama Mitra Kerja DIY di Balai Kelurahan Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Senin (16/11/2020). (Foto: Humas Pemkab Sleman for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SLEMAN – Bupati Sleman, Sri Purnomo menegaskan Pemkab Sleman berkomitmen mewujudkan masyarakat Sleman yang lebih sejahtera menuju Smart Regency 2021.

Sejalan dengan tekad tersebut, Pemkab Sleman berupaya mewujudkan manusia Indonesia sejahtera melalui program pendidikan dan kesehatan. Baginya, pembangunan keluarga berencana sangat penting untuk menyiapkan generasi bangsa yang unggul.

“Kita melihat realita di sekitar kita, ada kasus-kasus dimana dampak dari hubungan seksual pra nikah yang akhirnya menyebakan kehamilan yang tidak diinginkan. Kemudian diikuti efek negatif yang berantai, seperti status keshatan fisik yang rendah, stres, malu, drop out dari sekolah. Hingga, anak yang dilahirkan mengalami keterlambatan perkembangan intelektualitas dan juga masalah sosial lainnya,” kata Sri Purnomo dalam acara Sosialisasi Pembangunan Keluarga dan Keluarga Berencana (Banggakencana) Bersama Mitra Kerja DIY di Balai Kelurahan Argomulyo, Cangkringan, Sleman, Senin  (16/11/2020).

Bupati Sleman Sri Purnomo a

Sekretaris Utama BKKBN RI, Tavip Agus Rayanto mengatakan Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) atau edukasi terhadap generasi remaja pra nikah sangatlah penting. Sebab, generasi masa depan yang unggul dapat diwujudkan salah satunya melalui pembinaan calon orang tua, supaya bisa lebih bertanggung jawab dan memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

“Pendidikan seksual yang mungkin dulu dianggap tabu. Tapi, sekarang era sudah berubah. Jika tidak ada pengarahan atau pendidikan tentang seksual, yang ada nanti malah penyimpangan perilaku seksual,” kata Tavip.

Menurutnya, ancaman bagi generasi remaja adalah stanting. Karena itu, para remaja juga harus mendapatkan pembinaan terkait pencegahan bayi stanting. “Hal ini untuk mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas dan berdaya saing,” jelas Tavip saat menghadiri acara Pemkab Sleman menuju Smart Regency 2021. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES