Tanggapi Gerbang Madani, Relawan Bara SANDI Nilai Strategi Agitprop Tidak Efektif

TIMESINDONESIA, MALANG – Relawan Bara SANDI (HM Sanusi-Didik Gatot Subroto) menilai Gerbang Madani melancarkan strategi Agitprop (Agitasi dan Propaganda) terkait persoalan Kampanye Hitam di Pilbup Malang.

Koordinator Relawan Bara SANDI, Abdul Qodir mengatakan isu yang dilontarkan Relawan Gerbang Madani itu kontradiktif. Selain itu, belum jelas terkait siapa yang melontarkan Kampanye Hitam tersebut.

"Satu sisi dia (Gerbang Madani) mengajak semua paslon, perdebatan diarahkan kepada adu gagasan, program visi misi, tapi substansi statementnya malah curhatan yang muatannya tidak ada hubungannya," ujarnya, Senin (16/11/2020).

Tak hanya kontradiktif, menurut pria yang akrab disapa Adeng itu, pernyataan Sekretaris Gerbang Madani itu tendensius dan penggiringan opini. 

"Harusnya kalau memang benar itu terjadi, sekalian saja disebut, siapa yang melakukan itu sertakan bukti-buktinya," tegasnya.

Namun, jika disebutkanpun, menurut Adeng, harus mempunyai bukti yang kuat dan berkualitas. Sehingga akan jelas siapa yang menebarkan Kampanye Hitam tersebut.

"Harus disertai bukti-buktinya yang berkualitas, bukan screenshoot medsos yang dilontarkan akun abal-abal yang tidak bisa dipertanggungjawabkan siapa admin dibalik akun itu," bebernya.

Dia menegaskan, bahwa tuduhan tanpa menyertakan bukti, opini yang dibangun dan dikembangkan bisa digolongkan hoaks. Lebih dari itu, katanya, sifatnya tendensius dan jauh dari pendidikan politik. 

"Pasca kemenangan Pak Jokowi di periode pertama, seiring berkembangnya teknologi dan kemampuan masyarakat menyerap informasi, strategi Agitprop atau haluprop dengan menyakiti diri sendiri sudah tidak efektif lagi," ungkapnya.

Adeng sebagai Koordinator Relawan Bara SANDI mendorong Gerbang Madani untuk benar-benar mengimplementasikan adu gagasan maupun program, bukan melontarkan hal tidak jelas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement