Peristiwa Daerah

IGPT Komitmen Berkarya Tulis untuk Generasi Indonesia Mendatang

Senin, 16 November 2020 - 20:21 | 50.14k
Bedah tiga buku karya pengurus IGPT saat ulang tahun pertamanya. (Foto: Ikhwan Fahrudi/TIMESIndonesia)
Bedah tiga buku karya pengurus IGPT saat ulang tahun pertamanya. (Foto: Ikhwan Fahrudi/TIMESIndonesia)

TIMESINDONESIA, TUBAN – Ikatan Guru Penulis Tuban alias IGPT genap berusia satu tahun per tanggal 15 November 2020. Dalam ulang tahun perdananya, mereka menggelar bedah buku karya pengurus IGPT.

Ada tiga buku yang dibedah oleh penulis Tuban ini. Pertama, buku berjudul 'Goresan Cinta sang Dwija' genre esai dibedah oleh Lilik Diyah Wulandari (SMP N 4 Tuban) sebagai pemantiknya.

Kedua ada buku berjudul 'Kerakap Lumbuh di Batu-Batu' kumpulan puisi dengan pemantik Joyo Juwoto (MTs Assalam Bangilan, Tuban). Dan, ketiga buku berjudul 'Cerita dari Negeri Paradiso' cerita anak-anak dibedah Sariban (Universitas Darul Ulum Lamongan). 

Acara bedah buku ini menerapkan protokol kesehatan ketat. Mengingat sebaran Covid-19 masih mungkin terjadi. Acara diselenggarakan di Masjid Muhammad Tamsir di Perumahan Ningrat Resort Tuban, Senin, (16/11/2020). 

Dihadiri oleh pengurus IGPT, Ikatan Guru Indonesia (IGI) Tuban, Forum Lingkar Pena (FLP) Tuban dan segenap guru di Kabupaten Tuban.

IGPT berkomitmen menulis karya untuk Tuban. Guru tak cukup bisa mengajar dan mendidik saja, melainkan harus bisa menulis karyanya untuk dibukukan. IGPT dalam nahkoda Sriyatni akan terus menulis karya untuk generasi muda Indonesia yang gemilang.

Sriyatni mengatakan bahwa ke depan IGPT berkomitmen akan menulis cerita legenda di tiap desanya di Kabupaten Tuban. Di masing-masing desa pasti ada asal usul kenapa dinamakan desa ini, katanya.

Karya-karya tulis akan terus kami wujudkan bersama segenap guru di Tuban. "Hari ini IGPT punya empat buku, ke depan kami akan terus menulis untuk Indonesia," ungkap Ketua IGPT ini kepada TIMES Indonesia.

Guru harus mempunyai karya tulis yang bisa dibaca oleh generasi berikutnya. Kami sangat peduli dengan cerita tentang kearifan lokal masyarakat di Tuban.

"Tulisan itu mendidik generasi. Menyampaikan tentang suatu keindahan. Guru membawa peran ini di sini," tegas guru perempuan berprestasi yang bertugas di SDN Sumurjalak II, Plumpang, Tuban ini.

Sariban dalam paparannya bahwa karya guru di Tuban ini sangat menarik. Dalam buku cerita anak membawa pesan karakter yang mendalam. Bahwa dunia anak itu penuh dengan keindahan. Estetika dalam karya sastra. Anak-anak itu sumber keindahan yang menyenangkan, kata sastrawan Tuban ini.

Ia menambahkan dunia anak-anak menyebarkan kebahagiaan. Hidup di desa dengan kreativitasnya. Hidup apa adanya yang ceria, bahagia dan membawa pesan nilai-nilai luhur.

"Sastra itu indah. Setiap tulisan ada pesan indah yang terkandung. Pengalaman tiap guru saat bersentuhan dengan dunia anak-anak perlu terus ditulis untuk edukasi," terang pria humoris ini.

"Teruslah menulis untuk keabadian. Berkarya untuk bangsa. Dunia anak mengajarkan tentang eratnya persahabatan. Ajarkan kejujuran dan empati. Sebab, setiap anak membawa pesan indah," tuturnya dalam bedah buku IGPT. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES