Adv

Rapat Paripurna, Pjs Wali Kota Blitar: APBD 2021 Disepakati 900 M

Senin, 16 November 2020 - 19:39 | 38.13k
Pjs Wali Kota Blitar menandatangani Penetapan Propemperda Tahun 2021 dan Persetujuan Bersama Atas Raperda Tentang APBD Kota Blitar Tahun Anggaran 2021, Senin (16/11/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)
Pjs Wali Kota Blitar menandatangani Penetapan Propemperda Tahun 2021 dan Persetujuan Bersama Atas Raperda Tentang APBD Kota Blitar Tahun Anggaran 2021, Senin (16/11/2020). (Foto: Sholeh/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BLITAR – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar menggelar Rapat Paripurna dengan agenda Penetapan Program Pembentukan Perda (Propemperda) Tahun 2021 dan Persetujuan Bersama Atas Raperda Tentang APBD Kota Blitar Tahun Anggaran 2021 (APBD 2021) di ruang Graha Paripurna DPRD Kota Blitar, Senin (16/11/2020).

Rapat Paripurna dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim didampingi Wakil Ketua DPRD Kota Blitar Agus Zunaidi. Hadir pula Pjs Wali Kota Blitar Jumadi.

Pjs Wali Kota Blitar Jumadi mengatakan, ada 11 raperda di 2021 yang ditetapkan dengan rincian tiga raperda reguler, dua raperda review, lima raperda baru, satu raperda dampak penghentian Wali Kota, dan Raperda RPJMD. 

"Saya minta OPD segera menyiapkan konstruksi data untuk evaluasi dan analisis untuk memperkaya subtansi raperda itu," katanya.

Rapat Paripurna yang kedua adalah persetujuan bersama soal Raperda RAPBD 2021. Menurut Jumadi, telah disepakati RAPBD 2021 sekitar 900 M dari pendapatan 888 miliar. Sehingga menurutnya, ada defisit 74 miliar yang ditutup Silpa 75 miliar.

 "Ada selisih itu ada 75 miliar untuk menutup defisit APBD 2021. Defisit bukan kami utang, kami memperkirakan Silpa yang nanti secara rasional kekuatan anggaran Silpa sekitar 75 miliar. Konstruksi pokoknya seperti itu," jelas Jumadi.

Jumadi menerangkan, Kota Blitar mungkin termasuk kota kabupaten kedua tercepat dalam penerapan Raperda APBD 2021. Setelah kabupaten Tuban. "Kecepatan dan ketepatan ini yang diukur Menteri Keuangan untuk mendapat insentif," sambungnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Blitar Syahrul Alim mengatakan, pihaknya tetap menganggarkan pembiayaan untuk penanganan Covid-19 dalam APBD 2021. Hal itu karena Pandemi Covid-19 belum bisa diperkirakan kapan berakhir. Di kota Blitar pun sampai saat ini masih ditemukan pasien konfirmasi positif Covid-19. "Tetapi Alhamdulillah kota Blitar beberapa hari terakhir sudah mulai menurun, tetapi kita juga tidak boleh lengah karena sewaktu waktu bisa naik lagi," katanya saat Rapat Paripurna(Adv)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES