Peristiwa Daerah

Sebanyak 12 Anak Terlantar Akhirnya Memiliki Orang Tua Asuh

Senin, 16 November 2020 - 19:00 | 38.97k
Proses penyerahan 12 anak asuh ke orang tua mereka (Foto: Rudy Mulya/TIMES Indonesia)
Proses penyerahan 12 anak asuh ke orang tua mereka (Foto: Rudy Mulya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Kantor Dinas Sosial Jawa Timur melalui UPT Perlindungan dan Pelayanan Sosial Anak Balita (PPSAB) di Jalan Monginsidi Sidoarjo menyerahkan 12 anak terlantar untuk diadopsi orang tua asuh mereka.

Mereka terdiri dari 5 anak perempuan, dan 7 anak laki-laki.

Kepala Dinsos Jatim, M Alwi mengatakan, program penyerahan anak asuh kepada orang tua asuh ini merupakan upaya Pemerintah Provinsi Jatim untuk mengentas keterlantaran anak serta mengangkat kesejahteran dan melindungi mereka.

"Hari ini Dinsos Jatim melalui UPT PPSAB Sidoarjo menyerahkan 12 anak yang telah dirawatnya di sini kepada orang tua asuh," kata Alwi kepada jurnalis, Senin (16/11/2020).

Proses penyerahan 12 anak asuh a

Alwi menambahkan adopsi anak-anak ini sudah melalui beberapa proses, diantarnya proses administrasi, Kepolisian, Kejaksaan serta faktor ekonomi dari calon orang tua asuh sudah ditentukan. Tak hanya itu, persyaratan utama kami bagi orang tua asuh harus setelah lima tahun menikah tidak memiliki keturunan.

"Tapi tidak semudah itu, ada masa perkenalan terhadap anak. Apabila anak yang akan diadopsi itu menolak, maka batallah adopsi terhadap anak tersebut. Yang jelas antara anak dan calon orang tua asuh saling harus punya hubungan kasih dan sayang serta mencintai, terutama dari anak-anak ini," papar Alwi.

Sementara itu Kepala UPT  PPSAB Sidoarjo, Dwi Antini mengatakan bahwa 12 anak ini merupakan adopsi ke 23.

"Ke 12 anak tersebut berasal dari  Kediri, Malang, Sumenep, Nganjuk, Jember, Gresik, Sampang ,Situbondo, Tuban, dan Blitar, bahkan ada dari Malaysia," kata Dwi.

Sementara itu, pasangan suami istri Ratno (39) dan Yanti (39) asal Surabaya selaku orang tua asuh mengungkapkan mereka merasa sangat bahagia karena selama 11 tahun menempuh bahtera rumah belum dikarunai momongan atau anak.

"Bahagia sekali, saya bersama istri mulai hari ini bisa melihat anak kecil di rumah kami, mengendong anak, rumah kami tidak sepi lagi atas hadirnya anak kami ini," ungkap Ratno.

Ratno menambahkan proses hak asuh anak terlantar dari UPT PPSAB Sidoarjo tidak mudah. Dia mengajukan permohonan menjadi orang tau asuh mulai awal bulan April 2019. "Alhamdulillah hari ini kami dikabulkan memiliki anak, kami akan jaga anak kami ini," katanya penuh haru. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES