Start Repelita Dimulai dari Bupati Soewignjo

TIMESINDONESIA, MALANG – Bupati di masa Orde Baru yang merupakan peralihan masa kemerdekaan, lebih banyak diisi oleh kalangan TNI. Termasuk di Kabupaten Malang dengan Kolonel H Soewignjo sebagai Bupati Malang pertama di era orde baru.

Ibarat start, masuk gigi satu, tentu berjalannya roda pemerintahan seolah nggereng. Berat. Awal-awal pemerintahan dengan acuan program Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun), sebuah program pembangunan ekonomi yang dirancang di era Presiden Soeharto.

Repelita itu dirintis oleh seorang arsitek ekonomi dijaman Orde Baru, Widjojo Nitisastro. Itulah permulaan dasar progam pembangunan lima tahun.

Pembangunan terpusat yang kemudian menjadi tradisi ekonomi Orba selama lebih dari tiga dasawarsa itu mulai dilaksanakan pada 1 April 1969.

Soewignjo menjabat Bupati Malang mulai 1 November 1969 hingga 21 November 1979.

Bisa dibayangkan, selama 10 tahun, Soewignjo harus menata, meletakkan dasar-dasar program pembangunan di wilayah Kabupaten Malang. Babat alas jaman Orba di Kabupaten Malang.

Karena sistem pembangunan terpusat, meski dirancang  di Kabupaten Malang, maka jejak yang menonjol tidak banyak terekam. Karena APBD-nya pun disesuaikan dengan APBN.

Soewignjo dikenal sebagai sosok keras. Namun karena berlatar belakang TNI, maka para PNS Kabupaten Malang kala itu maklum. 

Ketika Soewignjo diganti oleh Kolonel (Inf) Eddy Slamet, mulailah geliat pembangunan di Kabupaten Malang terlihat. Sekali lagi bingkainya tetap disesuai dengan APBN.

Eddy Slamet menjabat Bupati Malang pada tahun 1980 - 1985. Sebelumnya ia adalah Bupati Blitar (1975 -1980). Selama menjabat Bupati Blitar, Eddy Slamet melakukan pemugaran makam Proklamator RI, Ir Soekarno.

Era Eddy Slamet itu pulalah pembangunan di Kabupaten Malang juga mulai tampak. 

Dialah yang melakukan terobosan,  membuka "pintu" menuju kawasan Pantai Selatan, Kabupaten Malang.

Pantai Balekambang misalnya, Eddy Slamet getol menjadikannya sebagai salah satu obyek wisata yang menarik. Karena ada Pulau Ismoyo di sana. Ia pun menetapkannya menjadi Tanah Lot-nya Kabupaten Malang. Ini ditandai dengan pembangunan pura di Pulau Ismoyo sebagai salah satu tempat suci untuk mereka yang beragama Hindu. Eddy Slamet juga membangun jembatan menuju Pulau Ismoyo itu. Di akhir-akhir masa jabatannya, Pulau Ismoyo yang sudah dilengkapi dengan pura itu selesai dan kemudian diresmikan serta diberi nama Pura Luhur Amertha Jati.

Program Repelita terus berjalan. Setelah Eddy Slamet dilanjutkan Kol (Inf) Abdul Hamid Mahmud yang menjabat Bupati Malang mulai 1985 - 1995.

Dalam memimpin Kabupaten Malang, pria asal Aceh ini tidak sekeras pendahulunya. Namun ia tetap tegas, meski penampilan sehari-harinya kalem.

Keberhasilan demi keberhasilan pembangunan di Kabupaten Malang terus diraih hingga kepada penerusnya, Kol (Inf) Muhammad Said yang menjabat sebagai Bupati Malang mulai 24 Oktober 1995 hingga 26 Oktober 2000. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement