Ekonomi

Wapres RI KH Ma'ruf Amin: BMT Punya Peran Penting di Sektor UMK

Senin, 16 November 2020 - 14:21 | 31.72k
Wapres RI KH Ma'ruf Amin. (FOTO: Setwapres)
Wapres RI KH Ma'ruf Amin. (FOTO: Setwapres)

TIMESINDONESIA, JAKARTAWapres RI KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa Baitu Al-Maal Wa Al-Tamil (BMT) memiliki peranan memberdayakan dan mengembangkan usaha mikro kecil (UMK). Seperti diketahui sejak awal didirikan, BMT ditujukan untuk melayani kelompok masyarakat menengah bawah, yaitu usaha ultra mikro, mikro dan kecil.

Dengan jumlah tidak kurang dari 4000, BMT berpotensi untuk menggerakkan perekonomian dari bawah. “Saya juga berpendapat bahwa saat ini adalah momen yang tepat untuk kita dapat menggelorakan kembali berbagai upaya untuk memberdayakan usaha mikro dan kecil,” ujar KH Ma'ruf Amin saat membuka acara webminar BMT Summit 2020, Senin (16/11/2020).

KH Maruf menyebut ada dua hal yang menjadi alasan bahwa saat ini merupakan momen yang tepat untuk mengembangkan potensi usaha mikro dan kecil. Pertama, pemerintah sedang berupaya keras untuk membangkitkan perekonomian yang telah mulai menunjukkan adanya pemulihan.

“Pemerintah pada tahun ini mengalokasikan dana sebesar Rp695,2 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Dari jumlah tersebut, sekitar Rp350 triliun rupiah atau lebih dari 50% dialokasikan untuk menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat dan UMK. Selain itu juga diberikan berbagai insentif lainnya, termasuk keringanan pajak yang jumlahnya lebih dari Rp100 triliun rupiah,” ujarnya.
 
Menurutnya hal ini dilakukan pemerintah dalam rangka untuk menangani kelesuan ekonomi sebagai dampak dari pandemi covid-19 yang berlangsung saat ini. Bahkan secara khusus pemerintah telah meluncurkan program bantuan produktif untuk 12 juta pelaku usaha mikro dan kecil.

“Hal ini sangat tepat mengingat usaha mikro dan kecil adalah tulang punggung dalam penyerapan tenaga kerja yang menyerap hampir 75% dari seluruh angkatan kerja. Sehingga, pengembangan UMKM menjadi sangat penting sebagai upaya kita untuk mengurangi kesenjangan,” ucapnya.

Kedua, saat ini pemerintah saat ini memiliki kemauan politik yang sangat tinggi untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah. Pengembangan ekonomi dan keuangan Syariah difokuskan kepada empat hal. Di antaranya pengembangan industri produk halal, pengembangan industri keuangan syariah, pengembangan dana sosial syariah, dan pengembangan dan perluasan kegiatan usaha syariah.

“Keempat fokus upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di atas sangatlah erat kaitannya dengan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah. Secara langsung atau tidak, suksesnya pelaksanaan empat fokus tersebut akan menghasilkan usaha mikro dan kecil termasuk BMT yang tangguh dan memiliki daya saing,” ungkapnya.

“Titik sentral dari semua upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah terletak pada pelaku usaha itu sendiri. Dengan demikian, menjaga keberlangsungan usaha mikro dan kecil termasuk BMT di dalamnya serta mempersiapkan agar mereka dapat segera bangkit menjadi sangat penting. (Hal ini) mengingat pula bahwa sebagian besar usaha mikro kecil dikelola oleh umat dan BMT merupakan sarana pembiayaan yang dikelola oleh umat,” kata Wapres RI KH Ma’ruf Amin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES