Peristiwa Daerah Pilkada Serentak 2020

Perindo Surabaya Bulat Dukung Machfud Arifin di Pilwali Surabaya

Senin, 16 November 2020 - 12:06 | 54.43k
 Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin. (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)
Calon Wali Kota Surabaya, Machfud Arifin. (FOTO: Dok.TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Tri Rismaharini segera purna tugas sebagai Wali Kota Surabaya. Mantan Ketua  Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Amin provinsi Jawa Timur, Machfud Arifin (MA), disebut-sebut menjadi kandidat kuat menggantikan Risma.

MA yang juga mantan Kapolda Jatim itu dinilai memiliki hubungan emosional yang kuat dengan seluruh lapisan masyarakat di Kota Pahlawan.

Ketua DPD Partai Perindo Surabaya Samuel Teguh Santoso mengatakan, anggapan yang beredar di masyarakat itu bisa dipahami. Ia mengaku, MA sebagai calon pengganti Risma adalah seseorang yang komplit.

"Pak MA seorang purnawirawan Jendral polisi yang punya prestasi tinggi dan memiliki kapasitas memimpin kota Surabaya," ujar Samuel, Surabaya, Senin (16/11/2020).

MAdalam pesta demokrasi 9 Desember 2020 akan berpasangan dengan Mujiaman, mantan Dirut PDAM Surabaya.

Meski MA dituding belum memiliki pengalaman dalam birokrasi pemerintahan, tetapi dalam instansi kepolisian ia dinilai berhasil menjadi perwira tinggi yang membawa Polda Jatim ke level profesional, modern, dan terpercaya.

Samuel mengatakan, "Dengan pengalaman membawa Polda Jatim sebagai instansi yang profesional, modern, dan terpercaya, saya kira Pak MA takkan kesulitan memimpin birokrasi di Pemerintahan Kota Surabaya menjadi lebih ekselen."

Samuel yang juga advocat itu menambahkan, "Saya justru melihat Pak MA akan membuat birokrasi di Pemkot Surabaya lebih fleksibel, sederhana, dan menguntungkan masyarakat. Beliau bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik."

Samuel mengaku Perindo secara bulat suara mendukung MA-Mujiaman memenangkan Pilkada di Surabaya 9 Desember 2020 mendatang. "Prosesnya begini, awalnya DPD Perindo Surabaya mengusulkan nama MA ke DPW Jatim, lalu dari DPW meneruskan ke DPP Perindo, dan DPP menyetujui. Jadi, dukungan ke Pak MA ini usulan dari bawah ke pusat, yang akhirnya direstui dan berbuah instruksi dari pusat ke bawah. Ini yang membuat Perindo beda dari partai lain. Di Perindo tidak ada primordialisme."

Politisi Perindo itu mengatakan, hingga pekan kedua bulan November kans kemenangan MA-Mujiaman (MAJU) sangat besar. Ini ditunjukkan oleh survei dan kondisi riil di lapangan setiap MAJU blusukan menyapa warga.

"Saya lihat antusiasme masyarakat dalam memberikan dukungan pada Pak MA besar sekali ya. Saya harap nanti jika beliau terpilih, program 100 hari pertama kerja akan menjadi prioritas, terutama pembenahan internal Pemkot Surabaya supaya program MAJU ke depannya bisa benar-benar dijalankan," pungkas Samuel.

Di saat yang sama, pengamat politik dari Damai Center for Social Life Aan Putra mengatakan konstelasi politik di Surabaya akan memuncak 1-2 pekan ke depan. Ia menyebut pasangan Eri Cahyadi-Armudji dan MAJU punya popularitas yang baik.

"Kedua paslon hendaknya jangan jumawa. Jangan merasa sudah pasti menang. Karena di politik banyak hal bisa terjadi," katanya.

"Yang terpenting sekarang bagaimana berkampanye yang sehat. Jauhi politik uang, jauhi kampanye hitam, dan jaga protokol kesehatan," kata Aan.

Ia melihat jumlah massa mengambang di Surabaya masih tinggi, sehingga kedua timses pasangan Eri Cahyadi-Armuji atau pasangan Machfud Arifin-Mujiaman bisa menggarap sektor ini di sisa waktu yang ada. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES