DPRD dan BPBD Jateng Sosialisasi Protokol Kesehatan di Kebumen
TIMESINDONESIA, KEBUMEN – Sekretaris Komisi E DPRD Jateng, Hj Sri Ruwiyati, SE MM bersama BPBD Jateng, Sabtu siang (14/11/2020) melakukan sosialisasi kebencanaa dan protokol kesehatan Covid-19 di Desa Rogodono RT 01/ RW 01 Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen.
Sosialisasi bertajuk 'Kegiatan Pemetaan dan Sinergi Pengurangan Risiko Bencana Tahun 2020, Identifikasi dan Sosialialisasi Daerah Rawan Bencana' dihadiri oleh Nugroho dari BPBD Jateng, BPBD Kabupaten Kebumen dan anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kebumen, Amin Lukmantoro sebagai tuan rumah.
Kegiatan diikuti 50 orang tokoh dan warga Desa Rogodono, Kecamatan Buayan, Kebumen. Karena masih dalam situasi Pandemi Covid -19, maka kegiatan dilakukan dengan protokol kesehatan.
Para peserta diwajibkan mengenakan masker, penyemprotan tangan dengan menggunakan handsatitizer, menjaga jarak antar para peserta.
"Kegiatan ini sangat penting mengingat di daerah Kebumen banyak titik rawan bencana alam banjir seperti yang terjadi baru - baru ini," kata Sri Ruwiyati.
Dengan pemetaan tersebut, maka akan diketahui daerah atau titik rawan bencana sehingga akan segera diantisipasi oleh dinas terkait.
Dalam kesempatan itu Sri Ruwiyati juga melakukan sosialisasi protokol kesehatan Covid-19. "Kami berharap masyarakat Kebumen dan khusuanya warga Desa Rogodono dapat secara mendiri menjaga kesehatan dengan membiasakan berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta selalu mentaati protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari," tambah Ruwiyati.
Manfaat PHBS secara umum, tambahnSri Ruwiyati adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mau menjalankan hidup bersih dan sehat.
Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
Senada dengan Sri Ruwiyati, Nugroho dari BPBD Jawa Tengah menadaskan bahwa sosialisasi kegiatan pemetaan dan sinergi pengurangan resiko bencana dan identifikasi daerah rawan bencana diharapka dapat meningkatkan kapasitas kita dan masyarakat dalam mengenali dan menghadapi bencana.
"Dengan kegiatan ini, diharapkan mampu membangun pola pikir dan terciptanya masyarakat tangguh dan mandiri dalam menghadapi bencana alam," kata Nugroho dari BPBD Jateng. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |
Publisher | : Ahmad Rizki Mubarok |