Politik

Soal Pengangguran dan Tenaga Kerja Lokal, ini Kata PSI Bontang

Minggu, 15 November 2020 - 23:03 | 67.29k
Ketua Umum PSI Bontang, Amriadi (Foto: dok Amriadi)
Ketua Umum PSI Bontang, Amriadi (Foto: dok Amriadi)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Tak dipungkiri sebagai kota yang di huni oleh perusahaan raksasa dunia seperti Pupuk Kaltim dan Badak LNG, potensi perekonomian di Kota Bontang menjadi pusat perhatian semua pihak. Begitu pula bagaimana kota Taman bisa menyerap tenaga kerja. Partai Solidaritas Indonesia atau PSI Kota Bontang memandang peran Pemkot Bontang melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dianggap sudah maksimal mengawal proses yang berjalan. 

Tenaga kerja yang tidak terserap menurut Ketua Umum PSI Bontang, Amriadi tidak menafikan jika masih ada masyarakat Bontang yang tidak memiliki pekerjaan alias menganggur. 

Seperti di medio 2018, kala PHK besar besaran sektor pertambangan banyak masyarakat Bontang yang terkena dampaknya. Kompetensi mereka sebagai operator dan mekanik sering tidak dibutuhkan dengan kebutuhan lapangan kerja yang terbuka. 

" 2018 banyak investor masuk, ada PLTU dan CPO kebutuhan tenaga kerjanya tidak sesuai dengan skil mereka," ungkapnya 

Akan tetapi menurut Amriadi, pihaknya melihat ada beberapa alasan utama kenapa masyarakat menganggur. Pertama bisa disebabkan oleh masyarakat yang masih memilih jenis pekerjaan. 

Kedua, yang bersangkutan sedang dipecat atau dirumahkan. Untuk hal ini Amriadi mengungkapkan karena kriteria dan kompetensi yang dibutuhkan perusahaan sudah tidak sesuai. 

"Bisa jadi karena yang bersangkutan sudah tidak dibutuhkan karena syarat, kriteria dan kompetensi perusahaan sudah tidak sesuai atau bahkan belum upgrade," ujarnya, Minggu (15/11/2020). 

Menurut pria yang juga Ketua Umum BPC Hipmi Bontang itu tidak terserapnya tenaga kerja disebabkan oleh selesainya kontrak kerja atau dengan kata lain yang bersangkutan telah pensiun. 

"Yang begini mereka menganggur karena pensiun, aman lah karena uang pensiun ratusan juta bahkan sampai miliaran," jelasnya. 

Kategori ini masih banyak didapatkan mereka yang masih sering ingin berkontribusi bagi perekonomian di daerah, dengan mencari pekerjaan yang sesuai kompetensi atau memilih berwiraswasta. 

"Banyak kita temukan pensiunan ini masih bisa eksis karena ada yang memilih bekerja atau memilih menjadi wiraswasta, ini bisa menjadi investor kecil baru bahkan mereka dapat menciptakan lapangan kerja," jelas Amriadi. 

Pria yang aktif sebagai pengusaha konstruksi ini menilai sering dijumpainya ada pihak yang tidak jujur dengan pekerjaannya. Tipe seperti ini menurutnya kadang memiliki aset lumayan, punya mobil tapi direntalkan bahkan bisa membuat kavlingan tanah dan rumah. 

"Sehingga sembari menunggu laku kaplingannya terkadang terlihat nganggur tapi sebenarnya punya penghasilan," tuturnya. 

Bagi PSI Bontang, sangat disayangkan jika setiap masyarakat tidak sedang memanfaatkan banyaknya potensi yang dimiliki kota Bontang untuk bisa meraih penghasilan. 

Salah satunya kesempatan kepada pengusaha lokal dalam proyek investasi dan Industri yang ada di Kota Bontang seperti di PLTU, CPO, PT KAN, PKT dan anak perusahaannya. Menurut Amriadi sudah banyak terlibat dan secara otomatis mengakomodir tenaga kerja lokal. Hanya saja kalaupun ada yang belum terakomodir bisa disebabkan karena jumlah kebutuhan sudah sesuai budget atau yang dibutuhkan belum sesuai dengan keahlian pada proyek tersebut. 

Terlebih saat pandemi Covid-19 sedang meluluh lantakan perekonomian bangsa hingga ke daerah. "Apapun itu pandemi ini juga tidak dipungkiri menghantam perekonomian kita, ayo kita semangat, bangkit, terus berkarya dan bekerja untuk kehidupan yang lebih baik," tutup Ketua Umum PSI Kota Bontang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES