Peristiwa Daerah

Kupas Potensi Pemuda, FKMK Gesah Santuy Bareng DPRD Banyuwangi

Minggu, 15 November 2020 - 22:51 | 49.78k
Gesah bareng Forum Komunikasi Mahasiswa Kalibaru (FKMK) bersama anggota DPRD Banyuwangi di At Tab Coffe. (Foto: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)
Gesah bareng Forum Komunikasi Mahasiswa Kalibaru (FKMK) bersama anggota DPRD Banyuwangi di At Tab Coffe. (Foto: Riswan Efendi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Forum Komunikasi Mahasiswa Kalibaru (FKMK) menggelar diskusi santuy besama DPRD Banyuwangi untuk mengupas tuntas peran pemuda di dalam meningkatkan potensi di desa-desa.

Selain untuk mengupas potensi kepemudaan, diskusi ini juga dimaksudkan untuk mempererat kekompakan dan menggenjot semangat muda dalam memerankan peran masing-masing dalam kehidupan bermasyarakat.

DPRD Banyuwangi 2

Melibatkan sekitar 50 mahasiswa asal Kecamatan Kalibaru, diskusi yang berlangsung di At Tab Coffee ini berlangsung gayeng. Selama diskusi, para mahasiswa tersebut berfokus mengenai program pendampingan kemasyarakatan dalam meningkatkan potensi lokal.

Ketua FKMK, Hoyrul Hidayah mengatakan bahwa dalam memperkuat sinergi antar anggota, haruslah ada kegiatan yang mampu dijadikan sebagai wadah dalam berkreasi. Wadah yang mampu menampung setiap ide kreatif dan gagasan.

"Selain sebagai ajang silaturahmi, kegiatan Ini juga sebagai sarana untuk memperkenalkan FKMK lebih dalam lagi," kata Hoyrul kepada TIMES Indonesia, Minggu (14/11/2020).

Dijelaskan Hoyrul Hidayah, FKMK ini adalah forum yang menampung mahasiswa dari puluhan kampus yang ada di Indonesia.

"Untuk anggota kami sudah ada 300 lebih, itu terdiri dari 28 kampus di berbagai wilayah di Indonesia," sebut Hoyrul.

Anggota DPRD Kabupaten Banyuwangi, Abdul Gofur menyatakan bahwa sebagai pemuda harus memberikan kontribusi terhadap pemerintah daerah. Yakni melalui ide-ide kreatif yang dapat diaplikasikan dalam kalender pembangunan.

Sebab itu, peran pemuda sangat dibutuhkan sebagai implementasi pembangunan yang menyeluruh. Yakni, agar pembangunan yang dilaksanakan lebih terarah dan memberikan hasil dan daya guna yang efektif bagi kehidupan masyarakat.

Dijelaskan legislator Komisi 1 tersebut, untuk mewujudkan sinergitas pemerintahan dengan pemuda ini, maka pembangunan yang dilaksanakan harus mengacu pada perencanaan yang terprogram secara bertahap. Tentunya, dengan memperhatikan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.

"Tidak usah berkecil hati karena tinggal di Desa, mari kita tunjukkan inovasi dan kreativitas dalam memperkuat pembangunan Banyuwangi kedepan," ujar Gofur, yang juga sebagai sekertaris pertama FKMK ini.

Diharapkan, diskusi semacam ini dapat menjadi salah satu solusi yang dapat mendorong pemuda sebagai agen perubahan. Yakni pemuda dapat melakukan perubahan-perubahan dalam lingkup kemasyarakatan, menuju kearah yang lebih baik.

Termasuk juga, pemuda sebagai agen pengembangan dan agen modernisasi. Dimana pemuda memiliki peran dan tanggungjawab dalam upaya melancarkan atau melaksanakan berbagai macam pembangunan di berbagai bidang. Serta pemuda dituntut memiliki kemampuan dalam menganalisa perubahan dan mampu me cetuskan setiap solusi atas pesatnya perkembangan zaman.

"Pemuda ini adalah agen perubahan, agen pengembangan dan agen pembangunan yang mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Karena mereka muda, berbeda dan berkarya. Sebab itu, kami DPRD Banyuwangi akan memberikan perhatian lebih kepada para pemuda, dengan mengusulkan program kepemudaan baik melalui perda maupun program pemerintah lainnya," kata Ghofur. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES