Peristiwa Daerah

Dinkes Bontang Optimalkan Pengawasan Pasien Isolasi Mandiri

Minggu, 15 November 2020 - 21:01 | 39.17k
Relawan muda RT Covid-19, salah satu stakeholder yang akan membantu mengoptimalkan pengawasan pasien (Foto: Kusnadi/TIMES Indonesia)
Relawan muda RT Covid-19, salah satu stakeholder yang akan membantu mengoptimalkan pengawasan pasien (Foto: Kusnadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Dinas Kesehatan atau Dinkes Bontang bakal mengoptimalkan peran stakeholder terkait dalam rangka penanganan Covid-19 di Kota Taman.

Kepala Dinkes, dr Bahauddin mengatakan langkah ini diterapkan karena batalnya pengoperasionalan fasilitas khusus rumah karantina di Hotel Grand Mutiara. 

“Solusinya karena waktu tinggal satu setengah bulan yakni mengoptimalkan peran di tingkat kelurahan,” kata Bahauddin.

Tujuannya agar pasien terkonfirmasi positif yang menjalani isolasi mandiri dapat terus terpantau. Tidak melakukan aktivitas keluar rumah sehingga dapat menjadi sumber penyebaran virus. 

Dalam waktu dekat, Dinkes Bontang bakal melayangkan surat edaran. Menyasar Puskesmas tiap wilayah kerja, kelurahan, kecamatan, ketua RT, Bhabinsa, Bhabinkamtibmas hingga relawan muda RT siaga Covid. 

“Kami akan bahas dulu teknisnya seperti apa sehubungan pengoptimalan pengawasan itu,” ucapnya.

Berkenaan dengan pelanggaran, pihaknya belum bisa memutuskan akan mengenakan sanksi. Akan tetapi langkah ini merupakan bentuk preventif untuk menekan kasus paparan Covid-19. “Nanti dilihat di lapangan situasinya seperti apa,” tutur dia.

Diketahui sebelumnya, 743 relawan muda siaga Covid-19 telah terbentuk pada medio tahun ini. Relawan itu terambil dari tiap RT berjumlah lima orang. Tentunya mengacu pada persyaratan saat proses perekrutan yaitu usia relatif 19-45 tahun, tidak merokok, tidak memiliki penyakit komorbid, dan bersedia menandatangani pernyataan. Bahkan, seluruhnya telah menjalani bimtek pada Mei lalu.

Terdapat empat tugas pokok dari relawan. Meliputi melaksanakan surveilance berbasis komunitas, membantu respons cepat pelaporan dan feedback pada petugas wilayah di Puskesmas, membantu mereduksi stigma/hoaks yang berkembang di lokus masing-masing.

Serta menjadi simpul komunikasi resiko untuk menyampaikan berbagai protokol kesehatan terkait cegah Covid-19. “Termasuk bagaimana disinfeksi yang benar,” tutup Kepala Dinkes Bontang, Bahaudin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES