Peristiwa Daerah

Perkuat Diplomasi Santri, PCINU Tiongkok Dukung Relasi Indonesia-Tiongkok

Minggu, 15 November 2020 - 15:30 | 43.51k
Diplomasi Santri. (Foto: PCINU Tiongkok)
Diplomasi Santri. (Foto: PCINU Tiongkok)

TIMESINDONESIA, BEIJING – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tiongkok dalam rangka rangkaian Hari Santri 2020, telah menggelar acara webinar yang bertajuk Diplomasi Santri: Menebar Ukhuwah Lintas Bangsa Indonesia-China.

Acara ini menghadirkan dua narasumber yaitu Dahlan Iskan (Menteri BUMN 2011-2014) dan KH. Helmy Faishal Zaini, Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2015-2020.

Dihadiri oleh 252 peserta secara virtual  melalui aplikasi Zoom. Demikian ungkap PCINU Tiongkok kepada media ini, Minggu (15/11/2020).

Diplomasi Santri B

Agenda ini dipandu oleh Novi Basuki yang merupakan kandidat doktor Jurusan Hubungan Internasional, Sun Yat Sen University Guangzhou dan penulis buku best seller “Ada Apa dengan China.”

Dalam uraiannya, Helmy Faishal menyampaikan bahwa masuknya Islam di Indonesia dan masuknya Islam di China memiliki kesamaan dalam prototype dakwah, yaitu tidak membentur-benturkan agama dengan budaya. Sehingga Islam di kedua negara memiliki spirit wathaniyah (semangat kebangsaan) yang menjadikannya mampu melebur di tengah masyarakat.

Sedangkan, Dahlan Iskan, menyebutkan bahwa para pelajar Indonesia di China yang memiliki latar belakang pondok pesantren (santri) harus meneladani sikap Walisongo dalam beragama di China. Menurutnya, dengan meneladani Walisongo, para santri menjadi fleksibel dan dapat diterima oleh semua kalangan.

Lebih lanjut, beliau menyampaikan para santri di China hendaknya bersikap ringan kaki, suka membantu, suka tersenyum, dan tidak melakukan perbuatan tercela. Sehingga image Islam di China menjadi baik, begitu pula dengan image Indonesia di China. Dengan demikian, hubungan kedua negara tidak hanya kuat di atas, namun juga kuat di level bawah (people-to-people contact).

Dahlan Iskan juga menambahkan, praktek Islam di China tidak ubahnya dengan praktek Islam di Indonesia. Sama-sama memiliki dan mengamalkan ajaran ahli sunnah. Meskipun Islam di China mayoritas penganut islam mazhab Hanafi dan Islam di Indonesia bermazhab Syafií, namun Islam di kedua negara memiliki kesamaan dalam mengamalkan ajaran ahli Sunnah.

Dalam acara ini, PCINU Tiongkok juga meluncurkan program baru yang bernama Nihao Talks (你好谈话). Program ini merupakan serial webinar dan podcast bulanan yang akan mengundang tokoh-tokoh yang relevan di bidang diplomasi, sosial budaya, ekonomi dan teknologi di Indonesia dan China.

Program PCINU Tiongkok ini juga membuka kerjasama dengan banyak pihak seperti media partner dan lainnya yang relevan. Diharapkan program ini nantinya bisa semakin membuka ruang informasi publik bagi kedua negara.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Munawir Aziz
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES