Peristiwa Daerah

Cegah Longsor, Warga di Desa Gajah Sambit Ponorogo Kerja Bakti Keruk Saluran Air

Minggu, 15 November 2020 - 13:04 | 129.00k
Warga Desa Gajah Ponorogo ritual kerja bakti cegah longsor. (Foto:Wiyoso/Times Indonesia)
Warga Desa Gajah Ponorogo ritual kerja bakti cegah longsor. (Foto:Wiyoso/Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, PONOROGO – Memasuki musim penghujan, warga di Desa Gajah Kecamatan Sambit Kabupaten Ponorogo, punya ritual khusus yakni kerja bakti pengerukan saluran air di sepanjang jalan Wringin Anom-Gajah Minggu (15/11/2020).

Kerja bakti ini diikuti Pemerintah Desa Gajah, Ormas yang ada dan seluruh warga.

kerja-bakti-2.jpg

Jalan menuju Desa Gajah sepanjang 6 kilometer ini kerap longsor di musim penghujan. Meskipun ini bukan jalur utama, namun jalur ini adalah jalur perekonomian warga desa yang terisolasi. Sementara jalur lain menuju kota atau Desa lain, harus melewati Kecamatan Ngrayun-Bungkal yang jaraknya 3 kali lipat. Sehingga setiap musim penghujan tiba warga masyarakat dilibatkan dalam aksi bersih-bersih juga pembetulan saluran air agar bisa meminimalisir kelongsoran.

Dengan menggunakan alat yang sederhana, mereka bahu membahu membersihkan saluran yang tersumbat sampah. Harapannya, bisa meminimalisasi genangan air saat musim hujan tiba.

“Kerja bakti ini rutin dilakukan setiap masuk musim penghujan bahkan ketika ada longsor, masyarakatlah yang terlibat paling dulu, Warga digerakkan untuk membuat saluran air penyebab longsor," terang Agus Wiyaya, Kepala Desa Gajah

kerja-bakti-3.jpg

Menurutnya jalur Wringin Anom-Gajah ini sangat memprihatinkan. Sering rawan longsor ketika musim penghujan. Apalagi kondisi jalan 6 kilometer ini baru separuh yang diaspal membuat jalan sulit dilewati juga matrerial bebatuan ke tengah jalan waktu hujan. "Semoga ke depan ada perhatian khusus untuk jalan ini bisa tembus aspal sampai Desa Wringin Anom," ujarnya.

Tidak hanya di wilayah jalur ini, pembersihan juga dilakukan di setiap dukuh masing- masing. Pasalnya, upaya membersihkan saluran air harus dilakukan secara menyeluruh.

“Pembersihan juga dilakukan di masing- masing Dukuhan. Secara masif agar air tidak meluap ke jalan karena mayoritas jalan Desa Gajah masih makadam tertutup tanah liat,” imbuh Agus Wijaya.

Kerja bakti pengerukan saluran air memasuki musim penghujan ini sudah sudah jadi ritual atau budaya yang teragenda. Ada pula yang spontanitas. "Jika melihat keadaan darurat seperti longsor, yang terakhir kami atas nama Pemerintah Desa Gajah mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyaratkat juga ormas yang tergabung dalam kegiatan ini semoga perjuangan ini bisa mengetuk hati para wakil kita sehingga tahun depan, aspal sampai Wringin Anom," ucap Agus Wijaya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES