Pemerintahan

Akhmad Sruji Bahtiar Sosok Pejabat yang Tak Suka Diam

Sabtu, 14 November 2020 - 17:58 | 72.98k
Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar (batik) di MTSN Paiton (foto: MTSN)
Kepala Kemenag Kabupaten Probolinggo, Akhmad Sruji Bahtiar (batik) di MTSN Paiton (foto: MTSN)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo, Jatim, Akhmad Sruji Bahtiar tergolong pejabat yang tak suka diam di kantor.

Dalam lima bulan menjabat sejak Juni 2020, ia telah berkunjung ke seluruh Kantor Urusan Agama (KUA) di 24 kecamatan di Probolinggo.

Tak cuma sekali. Tiap KUA telah dikunjungi minimal empat kali. Rata-rata secara mendadak. Dan hasilnya, doktor Studi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Universitas Brawijaya Malang ini, menemukan banyak hal minor.

Mulai bangunan kantor yang tak terawat, rusak, halaman gersang, kantor tanpa pagar, dan banyak kondisi minor lain. Performa aparaturnya juga tak lebih baik.

Kemudian, mantan Kabid Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Jatim ini memutuskan untuk menata dua hal: mentalitas aparatur, dan performa Kemenag Probolinggo hingga KUA.

Tata Mental dan Performa Kemenag

Bahtiar mengatakan, mentalitas aparatur di lingkungan Kemenag Probolinggo perlu ditata. Sebagai lembaga yang membidangi urusan keagamaan, Kemenag mesti menjadi uswah.

Soal performa? Ia pisah jadi dua. Performa fisik seperti kantor, dan performa aparatur. Dua-duanya harus baik.

Karenanya tak heran jika Bahtiar mendorong agar fisik kantor dibuat indah. Begitu juga penampilan aparaturnya. Kantor KUA menjadi kantor bagi semua elemen di lingkungan kemenag dalam lingkup kecamatan.

Bahtiar membuat tiga program. Meliputi KUA Interpreneur, KUA Literasi, dan KUA Adiwiyata.
Dengan KUA Interpreneur, KUA didorong memanfaatkan lahan di sekitar kantor untuk bercocok tanam dan ternak ikan. Dikelola semua SDM yang berkantor di situ. KUA akan menjadi Kawasan Kantor Pangan Lestari (KPPL). Kemudian direplikasi di rumah setiap SDM KUA, menjadi Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).

"Sekarang, lihat (kondisi) kantor-kantor KUA! Nanti madrasah (di lingkungan Kemenag) juga seperti itu," ucapnya.

Dengan KUA Literasi, KUA didorong tak hanya jadi tempat orang menikah. Tapi juga jadi tempat diskusi/musyawarah. Juga menerbitkan buletin atau media lainnya.

Bagaimana dengan KUA Adiwiyata? Ini mirip dengan program adiwiyata untuk sekolah. "Bagaimana KUA itu rindang. Bersih. Sejuk," kata Bahtiar.

Untuk program itu, ia tengah menyusun buku. "Sudah kampir selesai. Tentang Transformasi," katanya. Sambil menunjukkan kerangka buku yang dimaksud.

Kelola Kursus Komputer hingga Bisnis Besi Tua

Sosok Bahtiar yang tak suka diam juga terlihat di banyak bidang lain. Saat kuliah di Fakultas Tarbiyah IAI Nurul Jadid tahun 1990-an, ia sambil jualan jam tangan. "Untui bertahan hidup," ujarnya.

Ia juga pernah berjualan televisi atau TV bekas, motor bekas, jualan batik, juga krupuk. "Pernah juga berjualan besi tua. Sampai punya dua pangkalan di Jakarta," akunya.

Hingga kini, pria juga Wakil Ketua Asosiasi Bidang Kerjasama Antar Desa Jatim ini, masih juga berjualan mobil bekas. Ikut dalam asosiasi penjual mobil.

Bahtiar bercerita, dirinya dipercaya mengelola kursus komputer ketika masih mahasiswa. Namanya, Nurul Jadid Computer dengan akronim NJC.

Pada 1995, ia ikut andil saat NJC berubah menjadi pendidikan diploma 1 komputer. Lalu di tahun 1996 berkembang menjadi Akademi Komputer dan Manajemen Informatika atau Akomi.

Bahtiar juga terlibat ketika Akomi, berkembang menjadi Sekolah Tinggi Komputer dan Manajemen Informatika atau STIKMI di tahun 1997. Juga saat STIMI menjadi STT Nurul Jadid.

Bagaimana Bahtiar punya keahlian komputer hingga mengelola kursus? Untuk ini jawabannya singkat.

"Saat itu, komputer itu keren dan trend," jawabnya. Padahal saat itu, Akhmad Sruji Bahtiar merupakan mahasiswa pendidikan, bukan komputer. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES