Forsis Bondowoso Diminta Jadi Benteng Ajaran Ahlus Sunah wal Jamaah An-nahdliyah

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Keberadaan Forum Silaturahmi Santri (Forsis Bondowoso), Jawa Timur sebagai organisasi baru di Bumi Ki Ronggo, diharapkan menjadi organisasi yang bisa membentengi ajaran Ahlussunah wal jamaah an-nahdliyah.

Hal itu disampaikan oleh Ketua MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) Kecamatan Wonosari, Ustad Wasik dalam acara Maulid Nabi yang diselenggarakan Forsis.

Tak hanya itu, Anggota Forsis yang rata-rata santri harus mengabdikan diri kepada negeri. Menjaga keutuhan NKRI. "Ini kan terdiri dari anak muda. Pemuda adalah harapan hari esok," imbuhnya.

Selain misi keagamaan, menjaga kemerdekaan juga menjadi tugas para generasi muda. Termasuk santri.

"Kemerdekaan ini bukan hadiah dari Jepang atau Belanda. Kemerdekaan yang kita raih sehingga kita bisa beraktivitas dengan aman. Ada kiprah Santri. Santri harus berbuat banyak untuk melanjutkan perjuangannya," jelasnya.

Sementara itu, Ketua DKC Forsis Kabupaten Bondowoso, Yayan Hidayat menegaskan, Forsis akan menjadi organisasi yang senantiasa mengusung program berbasis pesantren.

"Kita siap berkolaborasi dengan pesantren. Dalam segala hal. Baik pendidikan, enterpreneur, digitalisasi dan sebagainya," jelasnya.

Pihaknya juga menegaskan, bahwa Forsis tetap menjadi bagian yang menjaga keutuhan ideologi Ahlussunah wal jamaah an-nahdliyah. "Pengurus Forsis semuanya warga NU," jelasnya.

DKC Forsis Bondowoso merupakan organisasi baru, yang dibentuk pada Oktober kemarin. Salah satu tujuannya adalah untuk menjaga nilai-nilai santri. Khususnya di tengah masyarakat luas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement