Ekonomi

Undip Bantu Angkat Desa Batik Cibelok

Jumat, 13 November 2020 - 21:24 | 68.22k
Tim pengabdian Undip memberikan bantuan pada pegiat batik di Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jumat (13/11/2020). (foto: Tim Pengabdian Masyarakat Undip)
Tim pengabdian Undip memberikan bantuan pada pegiat batik di Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jumat (13/11/2020). (foto: Tim Pengabdian Masyarakat Undip)

TIMESINDONESIA, SEMARANG – Tim Pengabdian Masyarakat Undip (Universitas Diponegoro) Semarang yang diketuai oleh Fahmi Arifan, S.T., M.Eng. dengan dibantu oleh mahasiswa-mahasiswanya membantu masyarakat Desa Batik Cibelok, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah melalui program Iptek Bagi Desa Binaan Undip (IDBU).

Program yang dilaksanakan di Desa Batik Cibelok ini diakhiri dengan pemberian bantuan alat yang berupa alat bak pencelup untuk proses pewarnaan batik.

“Alat bak pencelup batik yang diberikan merupakan bentuk bantuan dari Undip kepada warga desa dengan tujuan menunjang produksi batik tulis masyarakat Desa Batik Cibelok,” ujar Fahmi Arifan, S.T., M.Eng.di Desa Cibelok, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jumat (13/11/2020).

Proses pewarnaan batik merupakan suatu upaya dalam meningkatkan nilai komersil batik tulis. Proses pencelupan dalam membuat batik dilakukan dalam dua langkah. Pertama pencelupan pada larutan naptol, kedua pencelupan pada larutan garam warna. Hal ini dilakukan berulang-ulang agar menghasilkan warna yang memuaskan. 

Proses pewarnaan batik memerlukan alat yang biasa disebut bak pencelup. Alat ini sangat berperan penting dalam proses pewarnaan batik, karena dengan alat inilah nantinya larutan naptol dan garam warna akan ditampung.

Program Pengabdian Masyarakat Undip menghasilkan bak pencelup batik dengan harga yang lebih terjangkau jika dibandingkan dengan yang ada di pasaran saat ini. Dengan adanya bak pencelup batik tersebut maka diharapkan dapat meningkatkan produksi batik tulis di Desa Batik Cibelok.

Selain itu juga memberikan pelatihan internet marketing untuk pemasaran batik.

"Model pemasaran ini sangat menguntungkan karena pasar semakin luas. Pelaku usaha dapat memaksimalkan hasil pencapaian melalui strategi-strategi yang ditentukan. Seperti, mencari segmentasi pasar, melakukan promosi dengan harga rendah, serta mencari  reseller," ungkap Fahmi.

Siti Masrotin, warga Desa Cibelok menyatakan terimakasih atas pemberian bantuan dan dukungan pengetahuan dari Undip (Universitas Diponegoro). "Kami terimakasih atas dukungan berupa pengetahuan pemasaran dan peralatan untuk mengembangkan usaha batik ini," ujarnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES