Kopi TIMES

Kebosanan Mahasiswa dalam Belajar Online

Sabtu, 14 November 2020 - 05:26 | 291.59k
Lisa Isa, Mahasiswi Universitas Pamulang.
Lisa Isa, Mahasiswi Universitas Pamulang.

TIMESINDONESIA, PAMULANG – Semakin ke sini semakin kerasa banyak mahasiswa sekarang yang sudah mulai mengeluh dan malas dalam belajar online. Itu karena mereka mulai jenuh melihat materi pembelajaran secara online,mereka mulai jenuh dengan mencari di berbagai sumber memgenai pembelajaraan.

Sebenarnya belajar online bukanlah hal yang buruk. Namun ternyata bagi sebagian besar mahasiswa merasa risih dan resah dalam belajar online mereka meresa tertekan dengan setiap kali mendengar tentang e-learning atau tugas yang diberikan secara online. Ternyata kegiataan sekarang yang serba online mulai dari sekolah online atau bekerja secara online juga memberikan dampak negatif.

Selama libur masa pandemi pemerintah menganjurkan untuk semua kegiatan dilakukan secara online guna untuk menanggulangi atau memutuskan rantai virus corona. Walaupun mungkin masih banyak juga yang melakukan kegiatan didalam maupun diruangan namun dengan kegiatan yang terbatas. 

Pandemi ini memang sungguh memberikan dampak negatif bagi seluruh kegiataan masyarakat dan salah satunya di bidang pendidikan. Karena dampak corona yang mengakibatkan kegiatan belajar diliburkan dan dirumahkan atau alias (online). Awal mula belajar online memang banyak disukai mahasiswa karena semua beranggapan bahwa itu adalah salah satu cara yang efektif untuk bisa tetap belajar meski tanpa harus keluar rumah.

Banyak juga yang beranggapan bahwa belajar online lebih menyenangkan daripada harus belajar didalam kelas. Karena mereka menganggap jika belajar online bisa lebih leluasa dalam belajar tanpa dibebani waktu, tidak seperti di dalam kelas yang dengan waktu terbatas.

Namun faktanya semakin lama mahasiswa semakin jenuh dan bosan dalam belajar online. Karena pada dasarnya belajar secara langsung didalam kelas secara  tatap muka dan mendengarkan dosen menjelaskan secara langsung jauh lebih efektif dalam belajar. Mahasiswa bisa terang-terangan dalam menyampaikan pendapat dan berdiskusi. Menurut beberapa mahasiswa yang berpendapat,belajar online hanya berlaku mengubah mahasiswa yang benar-benar belajar. Namun untuk mahasiswa yang pas-pasan  mereka akan lebih mudah dibentuk ketika belajar langsung dengan tatap muka.

Karena mungkin mereka lebih bisa menerima penyampaian secara langsung. Banyak hal yang terjadi selama belajar online berlangsung dan bahkan tidak sedikit dari mahasiswa yang mendapatkan nilai buruk dan itu semua terjadi dikarenakan efek malas atau bosan dalam belajar online sehingga mereka dengan mudah melakukan penyepelean terhadap pembelajaraan.Mereka lebih tertarik pada hal-hal yang lain.

Tidak sedikit juga dari mahasiswa yang mengalami penurunan terhadap niat belajar banyak dari mereka yang melalaikan tugas kuliah,tidak pernah mengikuti kelas online,dan bahkan tidak mengikuti ujian online. Itu juga menyebabkan tidak sedikit dari mahasiswa yang berhenti kuliah karena mereka memggunakan libur mereka dengan bermain media sosial yang lain seperti bermain tik tok,games dan lain-lain.  

Jika kegiatan proses belajar di kelas bisa dibilang susah untuk diakalin mahasiswa mau tidak mau akan tetap masuk kelas dan belajar. Karena di dalam kelas memiliki peraturan yang dibuat setiap dosen dalam kelasnya masing-masing. Sedangkan belajar secara online mahasiswa yang tadinya mau membuka e-learning atau mengikuti kelas belajar online terpancing untuk mengalihkannya ke hal-hal sosial media yang lain.

***

*) Oleh: Lisa Isa, Mahasiswi Universitas Pamulang.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES