Peristiwa Internasional

Donald Trump Melarang AS Investasi di Perusahaan Militer China

Jumat, 13 November 2020 - 17:54 | 44.73k
Presiden AS Donald Trump berbalik setelah meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal saat dia menghadiri peringatan Hari Veteran di tengah hujan di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, 11 November 2020. (Foto: Reuters)
Presiden AS Donald Trump berbalik setelah meletakkan karangan bunga di Makam Prajurit Tidak Dikenal saat dia menghadiri peringatan Hari Veteran di tengah hujan di Pemakaman Nasional Arlington di Arlington, Virginia, AS, 11 November 2020. (Foto: Reuters)

TIMESINDONESIA, JAKARTADoland Trump pada Kamis, 12 November 2020 mengumumkan perintah eksekutif yang melarang investasi AS di perusahaan China yang dimiliki atau dikendalikan oleh militer China.

Perintah tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh Reuters, dapat berdampak pada beberapa perusahaan terbesar China, termasuk perusahaan telekomunikasi China Telecom Corp Ltd, China Mobile Ltd dan pembuat peralatan pengawasan Hikvision.

Langkah tersebut dirancang untuk mencegah perusahaan investasi AS, dana pensiun, dan lainnya untuk membeli saham dari 31 perusahaan China yang ditunjuk oleh Departemen Pertahanan karena didukung oleh militer China awal tahun ini.

Mulai 11 Januari, gedung putih akan melarang pembelian sekuritas perusahaan tersebut oleh investor AS. Transaksi yang dilakukan untuk melepas kepemilikan di perusahaan akan diizinkan hingga 11 November 2021.

"China semakin mengeksploitasi modal Amerika Serikat untuk sumber daya dan memungkinkan pengembangan dan modernisasi militer, intelijen, dan perangkat keamanan lainnya," kata perintah yang dikeluarkan oleh Gedung Putih dilansir dari Reuters, Jumat (13/11/2020).

Penasihat perdagangan Gedung Putih, Peter Navarro memperkirakan bahwa setidaknya setengah triliun dolar kapitalisasi pasar diwakili oleh perusahaan China dan anak perusahaan mereka.

"Ini adalah perintah besar-besaran yang dirancang ibu kota Amerika untuk menghentikan militerisasi China," katanya kepada wartawan melalui panggilan telepon.

Langkah tersebut adalah inisiatif kebijakan besar pertama oleh Presiden Donald Trump sejak kalah dalam pemilihan 3 November dari saingan Demokrat Joe Biden. Langkah Trump ini dinilai sebagai upaya untuk mengambil keuntungan dari bulan-bulan terakhir pemerintahannya untuk menindak China. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES