Peristiwa Daerah

Kick Off Digitalisasi, Kemenperin RI Genjot Peluang Bisnis Perajin Tanggulangin

Jumat, 13 November 2020 - 17:51 | 62.07k
Peresmian program digitalisasi Sentra IKM Tanggulangin, Jumat (13/11/2020).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Peresmian program digitalisasi Sentra IKM Tanggulangin, Jumat (13/11/2020).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Sektor Industri Kecil Menengah (IKM) Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo, mulai menggeliat. Di masa pemulihan ekonomi dampak pandemi, Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI) menggenjot kawasan sentra industri kulit terbesar ini melalui Kick Off Digitalisasi, Jumat (13/11/2020). 

Digitalisasi tersebut sebagai upaya meningkatkan peluang bisnis. Mengingat industri kulit, alas kaki, dan barang jadi kulit merupakan salah satu sektor Industri prioritas yang berhasil mencatatkan nilai surplus dalam perdagangan Internasional.

Tercatat, pada Agustus 2020, nilai ekspor lebih besar dari nilai impornya yaitu sebesar US$ 255,86 juta. Selain itu, Indonesia berada pada urutan ke-4 di dunia sebagai eksportir produk kulit, alas kaki dan barang jadi kulit. 

Oleh karena itu, untuk mendukung perkembangan Industri kulit, alas kaki dan barang jadi kulit, Kemenperin RI melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) sejak 2017 hingga 2019 secara konsisten memberi dukungan pengembangan industri di Tanggulangin, Sidoarjo. 

Direktur Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka, E Ratna Utarianingrum, menyampaikan bahwa Kementerian Perindustrian telah melaksanakan berbagai program untuk pengembangan Sentra IKM Tanggulangin. 

Antara lain melalui pelaksanaan Program Revitalisasi Sentra IKM Tanggulangin seperti pembangunan gapura, trotoar, taman wisata dan revitalisasi fisik lainnya melalui Dana Alokasi Khusus Revitalisasi Sentra IKM. 

Selain itu, untuk program yang bersifat non fisik telah dilaksanakan berbagai fasilitasi di antaranya fasilitasi akses digital marketing melalui program e-Smart IKM; fasilitasi Rebranding Sentra IKM Tanggulangin; dan fasilitasi Upscaling IKM Tanggulangin unggulan di mana IKM mendapatkan berbagai materi workshop terkait dengan Perbaikan kualitas produk, Manajemen Bisnis, Strategi Pemasaran, Digital Marketing, Fasilitasi Pembuatan Marketing Tools dan diakhiri dengan Business Matching.

Pada tahun 2020, sebagai respon terhadap Kondisi Pandemi Covid-19, Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal IKMA melakukan program fasilitasi pemasaran produk melalui jalur Digital di Sentra IKM Tanggulangin Sidoarjo. 

Program ini dilaksanakan melalui Digitalisasi Pemasaran Produk Koperasi Intako yang diharapkan bisa berperan dalam melakukan penjualan produk-produk IKM Tanggulangin. 

Program ini bertujuan untuk menjadikan Intako sebagai pusat pemasaran digital produk IKM tanggulangin yang akan dilakukan secara bertahap.

Tahap awal akan dilakukan pelaksanaan strategi pemasaran digital jangka pendek melalui persiapan, penyusunan, fasilitasi peralatan pemasaran digital dan pelaksanaan rencana pemasaran di market place maupun media sosial. 

"Kemudian tahap selanjutnya akan dilaksanakan strategi pemasaran digital jangka menengah melalui pendampingan agar Intako bisa melaksanakan pemasaran digital secara mandiri sehingga pada akhirnya Intako bisa menjadi pusat pemasaran digital produk IKM Tanggulangin," jelas Ratna Utarianingrum pada sambutannya di acara Kick-Off Digitalisasi Sentra IKM Tanggulangin Sidoarjo” secara daring. 

Ratna menyampaikan, berdasarkan hasil identifikasi yang dilakukan, terdapat fakta bahwa tingkat kemampuan pengurus Koperasi Intako dalam melakukan pemasaran digital, baik melalui sosial media atau market place masih kurang.

Selain itu juga masih terbatasnya akses pengurus koperasi Intako terhadap informasi teknologi mengenai pemasaran digital. 

Hal ini bisa dimaklumi mengingat perkembangan teknologi digital yang sangat cepat sehingga diperlukan upgrading atau pembaruan pengetahuan secara berkala sehingga bisa mengimbangi perkembangan teknologi.

Menurut Direktur IKM KSKIA tersebut, diperlukan kerja sama dari berbagai pihak dalam mengembangkan Sentra IKM Tanggulangin Sidoarjo. 

"Oleh karena itu pada kesempatan hari ini, kami mengajak seluruh pihak yang memiliki kepedulian terhadap perkembangan IKM di Tanggulangin untuk bersama-sama untuk mendukung berjalannya program ini," tambahnya. 

Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk mencintai produk lokal karena dengan membeli produk lokal berarti turut serta berperan dalam membangkitkan kembali perekonomian dan menjaga ketersediaan lapangan pekerjaan. 

"Karena kita Cinta Produk Indonesia dan Bangga Buatan Indonesia," ujarnya.

Senada, Ketua Koperasi Intako, Mahbub Junaidi mengatakan jika Koperasi Intako memiliki tenaga skill yang sangat tinggi. 

Namun sayang jika hanya menjadi pusat penjahitan saja. Banyak pedagang online dari luar kota mengandalkan Tanggulangin sebagai pusat produksi. Seperti Surabaya, Jakarta, Malang dan Bandung. Selama ini Tanggulangin hanya dijadikan tumpuan tenaga jahit.

"Saya tidak ingin Tanggulangin hanya menjadi sentra penjahit. Tapi saya ingin Tanggulangin selain menjadi sentra penjahit, tapi juga mampu menjual secara online sehingga menjadi andalan masyarakat Sidoarjo. Itu harapan saya," ucap Junaidi. 

Ia melanjutkan, jika program-program yang sebelumnya kurang sukses atau kurang mengena dengan yang diharapkan, ia berharap program kali ini dengan tenaga pendampingan yang benar-benar profesional bisa mengantar Intako menuju global.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Industri dan Perdagangan Disperindag Jatim, Saiful Jasan mengungkapkan, masa pandemi memang memberi dampak ekonomi cukup besar. Pada 2019 pertumbuhan industri di Jatim mencapai 6,8 persen dan pada 2020 terkontraksi minus 1,02 persen. 

Perekonomian Jatim terjun bebas pada triwulan II atau semester I minus setengah.  Hampir semua lini kehidupan terdampak. Sektor ekspor impor Jatim turun mulai Januari-September tahun ini. Termasuk pada sektor industri pengolahan. 

Padahal sektor industri pengolahan menyumbang 30 persen PDRB Jatim. Oleh sebab itu perlu peningkatan pemasaran produk industri baik secara online maupun offline. 

"Semoga dengan digitalisasi, Sentra IKM makin global. Kami juga akan memanfaatkan pasar yang ada bagi IKM di Jatim," ucapnya dalam Kick Off Digitalisasi yang digelar Kemenperin RI untuk perajin Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES