Peristiwa Internasional Pilkada Serentak 2020

Ciptakan Politik Bebas Sara, Polresta Banyuwangi Rangkul Ormas Agama

Jumat, 13 November 2020 - 15:55 | 42.45k
Silaturahmi Kamtibmas Polresta Banyuwangi dengan ormas keagamaan. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Silaturahmi Kamtibmas Polresta Banyuwangi dengan ormas keagamaan. (FOTO: Agung Sedana/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Guna menciptakan suasana politik sejuk bebas isu Sara, Polresta Banyuwangi merangkul seluruh ormas agama. Mereka diajak untuk menyukseskan setiap tahapan pemilihan, mulai dari masa kampanye, pencoblosan, penghitungan suara hingga hari pelantikan.

Untuk itu, Polresta Banyuwangi memberikan sosialisasi terkait bahaya pelanggaran kampanye gelap. Seperti politik uang, penyebaran informasi hoaks dan politik keagamaan.

Hadir dalam sosialisasi keagamaan ini, perwakilan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), Pengurus Daerah Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), BANSER, KOKAM dan SENKOM. Hadir pula Ketua MUI Banyuwangi, KH M Yamin.

Dijelaskan Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin, memasuki masa akhir kampanye Pilbup Banyuwangi ini, suhu politik kian memanas. Untuk itu, dirinya berharap kepada tokoh agama untuk turut serta membantu meredam suasana panas tersebut.

"Beberapa hari ini banyak persoalan yang membuat suhu politik naik. Tentu kita menyikapi dengan adem. Salah satunya dengan mengumpulkan tokoh masyarakat, ulama dan lembaga keagamaan agar tidak ada gesekan," kata Kapolresta Arman, Jumat (13/11/2020).

Menurut Kapolresta, tokoh masyarakat dan kelembagaan keagamaan di Banyuwangi memiliki peran penting dalam mewujudkan Kamtibmas politik. Untuk itu, pihaknya meminta kepada organisasi keagamaan ikut serta meredam suhu panas politik di Banyuwangi.

"Peran organisasi masyarakat ini sangat dibutuhkan. Mereka bisa meredam kegiatan massa yang dinilai akan mengancam keamanan dan ketertiban Pilkada," tambahnya.

Ditambahkan oleh Ketua MUI Banyuwangi, KH M Yamin, peran serta organisasi keagamaan sangat besar dalam menciptakan kondisi aman menjelang pencoblosan 9 Desember mendatang.

"Saat ini bertebaran black campaign dan kegiatan yang sempat membuat gaduh di Kecamatan Genteng. Kita harap organisasi masyarakat kembali menyadarkan warga untuk tidak melakukan tindakan yang memecah belah," kata KH M Yamin.

Dia berharap, simpatisan dan tim sukses keduanya bisa memberikan edukasi politik yang santun dan tidak membuat masyarakat resah.

"Boleh beda pilihan politik, namun tetap menjaga kerukunan, keamanan dan ketertiban bersama untuk Banyuwangi yang lebih baik lagi," kata KH M Yamin usai melakukan pertemuan antara ormas agama di Polresta Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES