Politik Pilkada Serentak 2020

Serapan Tenaga Kerja di Gresik Bagus, Dokter Alif Siap Lanjutkan Program yang Ada

Jumat, 13 November 2020 - 14:02 | 42.08k
Dokter Alif saat menyapa warga Kecamatan Sidayu (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
Dokter Alif saat menyapa warga Kecamatan Sidayu (Foto: Akmal/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, GRESIKSerapan tenaga kerja di Kabupaten Gresik Jawa Timur dinilai bagus. Meski begitu, calon wakil bupati dr Asluchul Alif (dokter Alif) siap melanjutkan program yang sudah ada sebelumnya untuk menekan pengangguran terbuka.

Sebagai informasi saat ini pekerja warga Gresik masih mendominasi industri di Kota Pudak. Melihat data yang disampaikan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gresik tahun 2020, jumlah pekerja di seluruh Kabupaten Gresik saat ini ada 184.584 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 123.604 orang pekerja diantaranya berk-KTP Gresik.

"Sementara yang dari luar Gresik hanya tercatat 60.880 orang atau hanya sekitar 35 persennya saja dari seluruh pekerja sektor formal di Gresik. Ini sekaligus menjawab pertanyaan ibu-ibu tadi yang katanya banyak warga luar Gresik bekerja di disini. Ini tidak benar, 65 persen warga Gresik masih mendominasi sektor formal ya ibu-ibu," jelas Dokter Alif, sapaan akrabnya, Jumat (14/11/2020).

Selain sektor formal, masih ada sektor nonformal. Dari data yang disampaikan BPS Sakernas pada Agustus 2019, jumlah warga Gresik yang bekerja di sektor ini ada 620.883 orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja tercatat ada 657.273 orang. Sehingga tingkat partisipasi kerja di Kabupaten Gresik mencapai 65,64 persen. Untuk jumlah pengangguran di Kabupaten Gresik hingga awal 2020 lalu hanya 5,53 persen.

"Namun perlu dicatat tingkat kesempatan kerja di Gresik cukup besar yakni sekitar 94,46 persen. Itu artinya, peluang untuk bekerja di Gresik cukup besar dibandingkan daerah laiinnya. Ini yang akan menjadi tugas saya bersama Pak Qosim untuk mengurangi angka pengangguran dengan program Kartu Gresik Bangkit," terang Alif.

Alif juga mempertegas lagi komitmennya untuk mengurangi angka pengangguran. Di antaranya dengan mempermudah investasi agar industri hadir untuk menyerap tenaga kerja warga Gresik. Juga memperbanyak pelatihan, vokasional, dan menumbuhkan kewirausahaan dengan bantuan modal, pendampingan hingga pemasaran produk.

"Semuanya akan kami laksanakan melalui Kartu Gresik Bangkit. Database semua warga yang belum mendapat pekerjaan ada dalam kartu tersebut, nanti akan kami petakan, siapa yang belum bekerja, sehingga akan kami arahkan ke sektor industri yang membutuhkan sesuai kompetensi. Juga siapa yang mau berwirausaha akan kami bantu modal, pelatihan, pedampingan, pemasaran. Semua ada dalam database kartu ini," kata Alif.

Dijelaskan, pandemi yang terjadi secara global diakui memang berdampak pada kenaikan pengangguran karena banyak industri yang tutup hingga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

Untuk itu, Qosim-Alif akan berupaya menghidupkan program pelatihan bagi warga Gresik yang belum bekerja agar bisa mandiri berwirausaha.

"Produk UMKM yang bapak ibu produksi di Sidayu ini akan kami bantu pasarkan melalui pasar virtual di market place, online shop serta pasar konvensional di toko modern. Jadi kalau nanti toko modern seperti Alfamart, Indomart, Hypermarket, Transmart tidak mau menjual barang produk UMKM Gresik, akan kita tutup atau ijinnya tidak kita perpanjang," jelas Dokter Alif menanggapi soal serapan tenaga kerja di Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES