Kopi TIMES

Kantin Sekolah, Pesona Pendidikan Karakter di Era Merdeka Belajar

Jumat, 06 November 2020 - 01:31 | 160.44k
Reny Seyowati Prodjo, S.Pd, Guru Prakarya SMPN 10 Malang dan Tim Pengelola Kantin Sekolah.
Reny Seyowati Prodjo, S.Pd, Guru Prakarya SMPN 10 Malang dan Tim Pengelola Kantin Sekolah.

TIMESINDONESIA, MALANGMerdeka Belajar merupakan dua kata yang dicanangkan oleh  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI saat ini yakni Mas Menteri Nadiem Makarim. Apakah kita sudah memahami makna dari kata ini? Kapan kita akan menjalankannya dalam dunia pendidikan? Siapa saja yang melakukannya? Mengapa kita harus Merdeka Belajar?, dan bagaimana kita harus menjalannya di sekolah? 

Dari jajaran pertanyaan diatas tentunya setiap orang akan berbeda-beda menanggapinya, sesuai sudut pandangnya masing-masing. Sebagai seorang guru yang langsung berkecimpung di dunia pendidikan,  penulis juga mulai tergelitik juga untuk mencari tahu agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas yang kemudian diaplikasikan dalam sebuah satuan pendidikan.

Menurut penulis, Merdeka Belajar adalah sebuah kebijakan yang luar biasa dan istimewa karena komponen di dalamnya tidak sekedar bisa menghafal pelajaran akan tetapi meliputi belajar berkolaborasi, berkreatifitas, berkomunikasi serta karakter yang tumbuh sebagai hasil sebuah pembelajaran. Dengan demikian artinya kita sebagai pendidik atau satuan pendidikan berpeluang untuk mengembangkan  pendidikan dan berinovasi dengan caranya sendiri untuk membawa peserta didik mengalami perubahan yang lebih baik dalam sebuah pembelajaran di sekolah.

Sekolah merupakan suatu tempat yang ditunjuk secara resmi sebagai tempat belajar utamanya bagi peserta didik. Komponen-komponen yang ada di sekolah meliputi berbagai macam guna menunjang kelancaran pembelajaran, salah satunya adalah Kantin.

Kantin sekolah secara umum adalah tempat makan para peserta didik atau warga sekolah saat istirahat. Keberadaan kantin sangatlah penting bagi warga sekolah karena disanalah asupan gizi yang merupakan kebutuhan mendasar bagi tubuh untuk beraktivitas akan terpenuhi pada saat jam-jam sekolah.

 Sehubungan dengan hal tersebut, memberikan pelayanan yang baik lewat kantin untuk semua warga sekolah adalah hal utama untuk meningkatkan derajat kesehatan warga sekolah. Oleh karena itu, Kantin juga sebagai ujung tombak pembelajaran yang  membawa sebuah perubahan yang menjadikannya sebagai pembiasaan yang  berlanjut membentuk sebuah karakter. 

Upaya untuk mencapai itu semua, sekolah  tempat dimana penulis mengabdikan diri,  melakukan  beberapa kegiatan pembelajaran nyata dengan cara menerapkan pengelolaan kantin yang baik. Pengelolaan kantin tersebut meliputi dibentuknya Kepengurusan Kantin dari tenaga Guru dimaksudkan sebagai wujud sebuah organisasi yang dikelola secara bersama, SOP (Standart Operasional Prosedur) merupakan petunjuk operasional yang harus dilaksanakan secara sistematis selama di kantin. Artinya semua warga sekolah utamanya peserta didik belajar menerapkan sesuai prosedur diantaranya mencuci tangan sebelum memasuki area kantin.

Nah, di sini ada pendidikan kesehatan, memesan makanan dengan mengantri  berarti melatih ketertiban, cara makan dengan diawali berdoa dan sikap yang baik merupakan penerapan karakter religius dan kesopanan, mengembalikan alat makan pada tempatnya menanamkan kebersihan dan menghargai orang lain serta tanggungjawab, membayar makanan yang dipesan merupakan penanaman karakter jujur dan memastikan bahwa makanan yang dimakan halal. 

Menyediakan makanan yang sehat bebas 5 P (Pengawet, Pewarna, Perasa, Pengenyal, Pemutih) dari bahan sintetis kimia, hal ini dimaksudkan pembelajaran membiasakan bagi peserta didik untuk memilih dan mengkonsumsi makanan sehat,  nota bene jajanan anak sekolah banyak ditawarkan dan banyak ragamnya. 

Pengaturan menu dengan layanan wajib 3 hari menu ikan dalam 5 hari efektif dalam seminggu merupakan upaya mendukung  program Gemar Makan Ikan yang dilaksanakan di sekolah dengan tujuan membiasakan warga sekolah untuk mengkonsumsi ikan dimana gizi pada ikan sangat baik untuk tumbuh kembang terutama anak usia remaja dalam membantu meningkatkan kecerdasan otak karena omega 3 yang terkandung didalamnya. Diharapkan peserta didik familiar dengan menu ikan, dimana negara kita merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di dunia.

Layanan Kantin Swalayan juga diterapkan dalam membeli menu jajanan dimana peserta didik mengambil sendiri kue kemudian membayar pada tempat yang sudah disediakan. Hal ini sebagai sarana media pembelajaran melatih keberanian siswa untuk percaya diri dan bersikap jujur membayar sesuai dengan jumlah dan harga  jajanan yang diambilnya. 

Bagi penjamah makanan atau penjual yang ada di Kantin, wajib mengikuti diklat kesehatan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan. Artinya penjual juga mendapat pembelajaran bagaimana mengolah maupun menyaji makanan yang sesuai dengan standart kesehatan.

Nah dengan demikian penjual tidak hanya semata mencari untung tetapi bisa mengaplikasikannya ilmu yang didapat dengan menyiapkan menu yang baik di Kantin Sekolah, dan mampu membangun kreativitas untuk mengedukasi peserta didik dalam  memilih makanan sehat.

Ikrar penjual makanan digunakan sebagai sebuah janji penjual makanan untuk melaksanakan komitmen yang menjadi sebuah aturan dalam layanan kantin. Di sini ketertiban tidak hanya berlaku untuk peserta didik saja namun seluruh komponen warga sekolah harus mematuhinya, termasuk penjual makanan.

Tata ruang dalam Kantin terdapat slogan atau poster yang berfungsi sebagai informasi  yang bisa dibaca untuk tambahan pengetahuan peserta didik khususnya dan semua warga sekolah umumnya. Pelaksanaan monitoring juga dilakukan oleh pengurus, peserta didik, wali siswa maupun dinas terkait. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi untuk menjaga kualitas layanan makanan yang ada disekolah, dan  memberi kesempatan pada peserta didik untuk berpendapat atau mengkomunikasikan apa yang dilihatnya, maupun  mengapresiasi tentang layanan  kantin.

Dari seluruh gambaran kegiatan yang ada di kantin tersebut merupakan jawaban  pertanyaan-pertanyaan di atas.

Menurut kacamata penulis, Kantin Sekolah dengan pengelolaan yang baik mampu membawa sebuah perubahan karakter pada warga sekolah. Bahwa pendidikan tidak hanya dibatasi oleh ruang yang disebut sebagai kelas namun pedidikan bisa dilakukan dimana saja, oleh siapa saja maupun pada kesempatan apapun yang memungkinkan peserta didik untuk merdeka belajar. Mari ciptakan peluang itu. Semoga dari sudut Kantin Sekolah, turut membentuk dan menyiapkan generasi masa mendatang yang sehat, cerdas dan berkualitas serta berakhlak mulia, menuju Indonesia Gemilang. 

***

*)Oleh: Reny Seyowati Prodjo, S.Pd, Guru Prakarya SMPN 10 Malang dan Tim Pengelola Kantin Sekolah.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES