Glutera News

Hidup Tanpa Harapan, Bagaikan Mati Sebelum Ajal!

Kamis, 05 November 2020 - 15:19 | 530.66k
glutera news.
glutera news.

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Sekedar catatan, selama masa pandemi corona ini. banyak orang seperti bingung, takut kemiskinan, takut hartanya berkurang, dsb. Dan yang lebih bahaya lagi banyak yang terlihat sepertinya sudah tidak memiliki harapan. Sebenarnya hal yang wajar, tidak di Indonesia saja yang mengalami. Tapi seluruh masyarakat di dunia.

Banyak yang bekeluh kesah setelah di PHK dari pekerjannya. Mereka merasa seperti sudah tidak punya harapan lagi. Dan mereka tidak mencoba melihat bahwa di alam semesta ini tersedia begitu banyak peluang tanpa batas. Hanya pikiran mereka saja yang mempersempit semuanya. Datang ke pada saya otomatis saya kasih pekerjaan, yaitu promosi dan jualan Glutera!

Berikut ini sebuah artikel yang pernah ditulis oleh Andri Ariestianto pada 2016 lalu. Artikel ini bisa menjadi motivasi di masa pandemi ini.

Mati Padahal Masih Hidup

Tragedi terbesar yang dialami oleh manusia bukanlah ketika ia mati secara fisik, melainkan ketika sebenarnya sudah mati padahal ia masih hidup. Ia menjadi mayat yang tetap beraktivitas dalam kehidupan sehari¬hari. 

Bangun tidur pada pagi hari terasa berat karena terbayang begitu banyak hal yang harus diselesaikan. Kehidupan berjalan sebagai rutinitas. Pagi berangkat ke kantor,mengerjakan hal yang menjadi target. Sebisa mungkin berlama¬lama di kantor, lalu pulang dalam keadaan lelah dan tertidur di depan TV. Tidak ada semangat. Tidak ada target pribadi. Tidakada kehidupan sosial. Tidak ada kesenangan.

Hari libur pun dihabiskan di atas tempat tidur atau di depan TV. Ketika hari libur berakhir, terasa sangat berat untuk kembali ke kantor. Hal yang dikejar hanyalah uang, posisi atau jabatan, sesuatu yang pasti hilang ketika mereka menjadi tua. Tidak lebih dan tidak kurang. Mereka tidak mempunyai waktu untuk menyenangkan diri maupun keluarganya. Seakan-akan pekerjaan adalah segala-galanya. 

Sebenarnya, mereka seperti orang miskin pada umumnya. Mereka merasa tidak memiliki harapan. Mereka menganggap bahwa tidak mungkin nasib mereka akan berubah. Bahkan menurut mereka, anak cucu mereka juga akan mengalami hal yang sama dengan mereka. Inilah yang menjadi masalah terbesar manusia, hilangnya pengharapan.

Apabila pengharapan kita mati, semangat kita mati, antusiasme kita mati, sukacita kita mati. Sekalipun tubuh kita masih hidup, sebetulnya kita sudah mati. Hidup tanpa pengharapan bukan lagi kehidupan sebab pengharapan adalah tanda adanya kehidupan. Tidak adanya pengharapan akan menyebabkan kita mati secara batiniah sekalipun secara tubuh masih hidup.

Harapan adalah bentuk transformasi atas perjalanan hidup. Jika harapan itu terpotong, maka proses transformasi menjadi terhenti dan hidup akan menjadi tidak jelas.

Hidup memang tidak akan lepas dari berbagai tuntutan yang harus dipenuhi. Jika dalam proses hidup ini tidak memilik orientasi, maka hidup akan berjalan tanpa arah, terombang ambing oleh keadaan.

Harapan bisa diartikan sebagai haluan, di mana pada saat hidup ini mendapati kebingungan makan yang menjadi pijakan awal atau tujuan awalnya adalah tetap kembali kepada harapan yang tersemai dalam diri Anda. Sehingga secara otomatis akan muncul dalam dirinya untuk bangkit mencapai harapan harapan itu.

Manusia dapat hidup 40 hari tanpa makan, tanpa air bisa bertahan hidup 3 hari, tanpa bernafas bisa bertahan hidup 4-8 menit. Tapi manusia tanpa harapan hanya dalam 1 detik sudah mati.

Hiduplah dengan harapan harapan Anda, dan jangan hidup dengan keputusasaan Anda.  Bangunlah impian-impian Anda lebih dari segalanya, karena mimpi dan harapan adalah Ruh Kehidupan yang mampu membuat Anda merasakan kenikmatan.

Jika harapan menjadi orang baik sudah hilang, sulit untuk menjadi orang baik. Jika harapan menjadi orang kaya sudah hilang, sulit untuk menjadi dan menjadikannya orang kaya. Jika harapan sukses sudah hilang, sulit untuk menjadi orang sukses.

Glutera diciptakan untuk mereka-mereka yang punya harapan menjadikan hidupnya lebih baik, berguna untuk diri sendiri, keluarga dan banyak orang. Sehingga mudah bagi kita semua untuk mewujudkan harapan-harapan itu.

Maka raihlah harapan Anda yang lebih baik dan berguna. Harapan itu seperti jalan di dalam hutan pegunungan. Di sana tak pernah ada jalan. Tapi jika banyak orang menjalaninya hingga ke puncak tertinggi, pasti meninggalkan jejak. Dan jejak itu semakin lama semakin jelas terlihat. Tinggal mengikuti jejak jejaknya yang mencapai puncak tertinggi.

Hindari dan jauhkan kalimat serta pembawa malapetaka:
1. Nanti nanti Saja!
2. Aku Sudah Tahu!
3. Aku Tidak Bisa!
4. Mana Mungkin! 

Janganlah Putus Harapan

Orang Baik pasti ada jejaknya... Orang Semangat pasti ada jejaknya.. Orang Sehat pasti ada jejaknya... Orang Cantik pasti ada jejaknya... Orang Sexy pasti ada jejaknya... Orang Awet Muda pasti ada jejaknya... Orang Bahagia pasti ada jejaknya... Orang Jenius pasti ada jejaknya... Orang Kaya pasti ada jejaknya... Keluarga Bahagia pasti ada jejaknya...

Turunkan ego dan gengsi Anda. Hiduplah dengan penuh harapan. Carilah jejaknya, dan ikuti jejak itu! (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES