Politik Pilkada Serentak 2020

Millenial PDI Perjuangan Mas Dhito Digembleng Menjadi Pemimpin

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 17:12 | 41.71k
Mas Dhito saat makan bersama dengan para pekerja pemulung sampah di TPA sekoto pare kabupaten Kediri. (Foto: Canda Adisurya/TIMES Indonesia)
Mas Dhito saat makan bersama dengan para pekerja pemulung sampah di TPA sekoto pare kabupaten Kediri. (Foto: Canda Adisurya/TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kader Muda Milenial Kabupaten Kediri digembleng oleh Partai PDI Perjuangan untuk menjadi Pemimpin masa depan di Kabupaten Kediri 2020, seperti yang dilakukan Calon Bupati Kediri periode 2021-2026.

Sesuai wejangan Megawati Soekarnoputri, Ketum PDIP perjuangan generasi milineal atau pemuda harus turun ke bawah melihat persoalan di lapangan, pemuda harus mau blusukan ke pasar, TPA, membawa pacul ke sawah. Sehingga, bisa membuat kreativitas yang berguna bagi bangsa.

Seperti yang dilakukan Calon Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, sapaan akrab Mas Dhito mengunjungi tempat pembuangan akhir (TPA) di desa sekoto kecamatan Badas Kabupaten Kediri, Sabtu (31/10/2020).

Dalam kunjungannya Mas Dhito bertemu dengan para pemulung sampah atau pekerja pemilah sampah di TPA sekoto, membagikan nasi kota serta makan bersama pemulung sampah.

Banyak keluhan yang disampaikan oleh para pemulung kepada Mas Dhito saat bekerja di TPA. Pengelola sampah yang ada di TPS sekota ini belum mendapatkan bantuan PKH raskin, kartu Indonesia sehat, BPJS, total ada 21 dari total pengelola sampah yang di sini sekitar 40-an pekerja setengahnya sendiri belum mendapatkan bantuan yang seharusnya mereka mendapatkan bantuan.

"Saya akan berdiskusi dengan pihak terkait baik dinas maupun Kementerian bagaimana untuk diberikan bantuan, dan akan turun kembali ke TPA untuk mengecek telah mendapatkan apa belum bantuan sosial tersebut," jelasnya.

Selain keluhan itu, mereka minta untuk ada tempat untuk berteduh,"jadi karena begitu luas tempatnya mereka harus memisah-misahkan memilah-milah sampah antara sampah plastik kaleng dan sebagainya.

Artinya sebenarnya ini kan sampah organik dan anorganik ini seharusnya sudah bisa dimulai dari tempat-tempat pembuangan sampah dari TPS sudah mulai dipilah seharusnya jadi tidak dibebankan kepada pengelola sampah yang ada di TPA sekoto,"jelasnya.

Para pekerja pemulung sampah di TPA Sekoto membutuhkan waktu dan membutuhkan tenaga yang cukup banyak. "Jadi mungkin nanti kita akan siapkan tempat-tempat wadah-wadah sampah yang kita bedakan warnanya untuk menunjukkan sampah-sampah yang seharusnya dibuang ke tempat sampah," pungkas kader Milenial PDI Perjuangan ini. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES