Peristiwa Daerah

Libur Cuti Bersama, PHRI DIY Isyaratkan Buka 70 Persen Kamar untuk Perhotelan

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 17:06 | 54.66k
Suasana sesi foto pasangan pengantin di Hotel Grand Mercure Yogyakarta. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)
Suasana sesi foto pasangan pengantin di Hotel Grand Mercure Yogyakarta. (FOTO: A Riyadi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Meski masih dalam masa pandemi Covid-19 yang belum usai namun pemerintah menetapkan libur cuti bersama secara nasional. Hal ini pun direspon positif oleh pemerintah kota Yogyakarta khususnya Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) DIY.

Hingga saat ini pemerintah kota Yogyakarta terus berupaya untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi para wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta agar semua bisa saling menjaga, melindungi dan menyelamatkan supaya tidak terpapar Covid-19 serta nyaman berlibur maupun berbelanja.

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo menyampaikan bahwa reservasi wisatawan yang sudah masuk di seluruh hotel DIY dari anggota PHRI sejak tanggal 27 Oktober 2020 rata-rata berkisar 60%. Target reservasi tersebut bisa meningkat menjadi 80% sampai libur cuti bersama ini habis pada 1 November 2020.

“Libur cuti bersama ini PHRI DIY merinci hanya 70% kamar yang dioperasikan oleh hotel-hotel anggota PHRI DIY. Dari 400-an hotel/resto anggota PHRI DIY yang beroperasi saat pandemi ini baru 142 hotel,” kata Deddy, Sabtu (31/10/2020).

Deddy menambahkan, di seluruh DIY sesuai data pada bulan Januari 2020, PHRI merinci total ada 21 ribu lebih kamar. Kamar-kamar itu disediakan 320 hotel berbintang dengan rincian 8.500 kamar dan 500 hotel non bintang yang totalnya memiliki 13 ribu-an kamar.

Menanggapi hal ini pun, Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi juga memberikan beberapa tips aman untuk menikmati liburan cuti bersama di kota Yogyakarta khususnya destinasi utama yang menjadi sentral pedestrian bagi wisatawan.

Beberapa tips tersebut diantaranya semua perhotelan, resto, cafe destinasi wisata dan sejumlah layanan umum serta ekonomi di kota Yogyakarta harus mempunyai tim atau Satgas Covid-19. Tim inilah yang harus menjaga protokol kesehatan berjalan di lingkungan kerjanya.

Lanjut Heroe, Hotel, resto, cafe, destinasi wisata dan layanan umum serta ekonomi yang sudah mempunya satgas pasti adalah yang sudah memperoleh surat verifikasi atau stiker yang menunjukkan Satgas Covid-19 kota Yogyakarta.

“Memang belum semua di review oleh Satgas Covid-19 kota Yogyakarta tetapi hampir semua layanan umum dan ekonomi sudah menerapkan protokol kesehatan yaitu mewajibkan pakai masker, pembatasan kapasitas, jaga jarak dan menyediakan tempat cuci tangan,” imbuhnya.

Secara periodik, jelas Heroe, Satgas Covid-19 bersama kepolisian dan TNI melakukan operasi pengaman yustisi protokol Covid-19 berupa memberikan teguran atau menindak pelaku usaha atau warga yang tidak menjalankan protokol Covid-19.

“Termasuk menyisir warga yang tidak mengenakan masker dengan baik,” tegas Heroe.

Oleh karena itu, Heroe menghimbau kepada wisatawan yang ingin berkunjung ke Yogyakarta atau destinasi wisata diantaranya adalah wisatawan harus yakin sehat, tidak ada gejala Covid-19, tidak mempunyai kontak erat dengan orang atau tempat yang sebaran Covidnya masih tinggi atau zona merah.

Kemudian pilihlah tempat menginap yang menjalankan protokol Covid-19 dengan baik, biasakan datang ke hotel, resto dan cafe maupun mall atau destinasi wisata untuk meminta wisatawan melakukan scan QR Barcode, bawalah hand sanitizer sendiri atau sering melakukan cuci tangan dengan sabun di berbagai tempat.

“Berlibur di Malioboro anda akan merasa nyaman dan aman. Malioboro selalu siap menyambut para wisatawan. Malioboro damai dan Malioboro selalu baik-baik saja,” tutur Heroe terkait antisipasi melonjaknya wisatawan saat libur cuti bersama. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES