Peristiwa Daerah

Atasi Dampak Banjir, Pemkab Banyumas Gerak Cepat Tangani Pengungsi

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 12:26 | 42.66k
Dampak banjir, Warga di Kemrenjen harus membahu menyelamatkan barang rumah tangga dan utamanya para lansia dan anak anak.(FOTO : Humas Pemkab For TIMES Indonesia)
Dampak banjir, Warga di Kemrenjen harus membahu menyelamatkan barang rumah tangga dan utamanya para lansia dan anak anak.(FOTO : Humas Pemkab For TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUMAS – Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Kabupaten Banyumas di masa pndemi Covid-19 berdampak luas pada kehidupan masyarakat. Dan hal ini coba segera diantisipasi oleh Pemkab Banyumas.

Mereka yang terdampak, utamanya yang berada di dataran rendah. Mereka harus menerima keadaan genangan air yang membanjiri hingga masuk kedalam rumah.

Seperti kecamatan Kemranjen misalnya, mengalami dampak genangan yang luas dengan ketinggian air mulai 0,5 sampai 1,5 m, terutama Desa  Sirau, Grujugan dan Sidamulya. Warga harus bahu membahu menyelamatkan barang rumah tangga, utamanya para lansia dan anak-anak.

Camat Kemranjen Dwi Irawan Sukma, mengatakan bahwa banjir lebih disebabkan oleh ke tiga wilayah Desa tersebut merupakan wilayah cekungan.

Seperti Desa Grujugan dan Desa Sidamulya menerima limpahan air dari tempat lebih tinggi yaitu wilayah Munjur dan Rawaseser, sementara Desa Sirau menerima limpahan air dari wilayah Desa Karangsalam, Kebarongan, Nusamangir, Sibrama dan Sibalung, Sabtu (31/10/2020) pagi.

Sementata Kepala BPBD, Titi mengatakan semua pengungsi telah ditangani di Desa masing  masing, seperti di Sirau  di ungsikan di grumbul Bantar malang, Grujugan di grumbul Grujugan dan Sidamulya di MI Sijabur.

Dampak-Banjir-2.jpg

"Dari ketiga desa tersebut telah dievakuasi pengungsi dengan rincian, Sidamulya 54 KK, Grujugan 141 KK, Sirau 211 KK. Tempat pengungsian telah didirikan dapur umum dan persediaan makanan , peralatan mandi, selimut dengan tim medis dari Puskesmas Kemranjen," jelasnya.

Sedang Kepala Desa Sidamulya, Yatirun melalui Rahmat Saudi selaku penanggung jawab lokasi pengungsian dan dapur umum asal masyarakat di MI Sijabur Sidamulya mengatakan bahwa dampak banjir sudah berlangsung selama 3 hari.

Pihaknya mengaku telah mengungsikan warga sejumlah 3 balita, 13 anak-anak, 9 remaja, 39 orang dewasa dan 13 lansia.

"Ditemukan empat orang manula dengan penyakit pemberat seperti gagal ginjal dan stroke yang masih tertahan di rumahnya dalam keadaan banjir. Dari keempatnya berhasil dievakuasi, baik ditempatkan di barak pengungsian maupun di rumah keluarganya yang lebih aman," terangnya.

Keberhasilan evakuasi tersebut terjadi, setelah dilakukan  pendekatan oleh tim penyelamat, perangkat Desa dan Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri lastiono yang memantau kondisi banjir dan pengungsian.

Ditempat lain, Di Desa Kedunggede juga telah diupayakan pencegahan dampak banjir yang terjadi pada Sungai Kedunggede sepanjang 600 m, dimana telah mengalami runtuh tanggul sepanjang 100 m, keadaan tersebut dikawatirkan dapat mengancam kawasan pemukiman, sawah dan Rumah sakit umum Banyumas.

Untuk kepentingan pencegahan, Wakil Bupati Banyumas melalui Kepala BPBD dan Kepala Rumah sakit Banyumas telah menyumbangkan 10.000 buah kandi untuk diisi tanah guna untuk menutup lubang lubang bekas runtuhan tanggul untuk mencegah dampak yang lebih luas.

"Pada situasi seperti ini kehadiran pemerintah untuk mengatasi dan meringankan dampak banjir kepada warga masyarakat, sekaligus melakukan tindakan ke depan berupa mencegah agar banjir tidak terulang, terutama pentingnya  pembuatan embung dan perbaikan saluran air," pungkas orang nomor dua di Pemkab Banyumas ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES