Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Sejarah 1928 Dan Harapan 2045

Sabtu, 31 Oktober 2020 - 11:46 | 61.96k
Ahmad Fauzi, Mahasiswa UNISMA, Anggota KKI (Kelompok Kajian Interdisipliner) Karya Tulis Ilmiah UNISMA.
Ahmad Fauzi, Mahasiswa UNISMA, Anggota KKI (Kelompok Kajian Interdisipliner) Karya Tulis Ilmiah UNISMA.
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANGKami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

28 Oktober 1928, 92 tahun sudah sumpah pemuda disuarakan yang tiap tahunnya terus direfleksikan untuk kembali mengingat sejarah agar generasi penerus harapan bangsa mampu ikut serta memberi andil dalam perjuangan membangun negeri. Dalam sejarahnya ada tiga masa hingga kemudian sampai pada titik sumpah pemuda, masa yang pertama pada tahun 1915 hingga tahun 1924 dimana didalamnya banyak berdiri organisasi lokal seperti Tri Koro Darmo yang kemudian berubah menjadi Jong Java pada tahun 1915, Jong Soematranen Bond yang kemudian berubah menjadi Jong Soematra pada tahun 1917, dan Jong Islamieten Bond pada tahun 1924.

Masa yang kedua pada tahun 1926 dimana berhasilnya diadakan kongres pemuda dengan berdirinya Peladjar-Peladjar Indonesia atau PPPI yang merupakan organisasi lintas primordial yaitu sebuah pandangan atau paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa sejak kecil, baik mengenai tradisi, adat-istiadat, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya. PPPI tersebut beranggotakan pelajar dari seluruh Indonesia.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Masa kedua tersebut dikenal dengan kongres pemuda I yang kemudian pada tahun 1928 diadakannya kongres pemuda II dengan dilaksanakan dalam tiga kali rapat di gedung yang berbeda atas prakarsa PPPI dan pada 28 oktober 1928 mengasilkan Sumpah Setia yang kemudian menjadi Sumpah Pemuda. Berikut teks Sumpah Pemuda atau rumusan hasil dari kongres pemuda II:

Poetoesan Kongres Pemoeda-Pemoeda Indonesia

Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang berdasarkan dengan nama Jong Java, Jong Soematra (Pemoeda Soematra), Pemoeda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten, Jong Batak Bond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpoenan Peladjar Indonesia.

Memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di negeri Djakarta. Sesoedahnja mendengar segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini. Kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:

Pertama Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Setelah mendengar poetoesan ini, kerapatan mengeloearkan kejakinan asas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan-perkoempoelan kebangsaan Indonesia.

Mengeloearkan kajakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar poetoesannja:

Kemajoean
Sedjarah
Bahasa
Hoekoem Adat
Pendidikan dan Kepandoean

Dan mengeloearkan penghargaan soepaja ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan.

Djakarta, 28 Oktober 1928

Namun teks sumpah pemuda yang terkenal ialah tiga putusan yang diambil dalam kongres pemuda ke-II tersebut, sebagaimana diawal tulisan. Sebelum kongres ke-II ditutup WR Supratman menampilkan lagu ciptaannya Indonesia Raya yang mendapatkan sambutan meriah kemudian menjadi lagu kebangsaan Indonesia hingga hari ini dan menjadi identitas bangsa Indonesia.

Dahulu pemuda berperan mengambil andil untuk mempersatukan negara dan mampu meraih kemerdekaan, maka hari ini ditengah pandemi yang berkepanjangan pemuda mesti segera mengambil peran untuk ikut andil dalam persoalan persoalan negara untuk tetap mempertahankan kesatuan dan mewujudkan kesejahteraan. Selaku pegiat gawai yang aktif di media sosial maka pemuda perlu kiranya mengkawal hal-hal apa saja yang berserbaran di dunia media sosial, perlu kiranya mengklarifikasi hal-hal apa saja yang benar dan tidak benar dengan membeberkan fakta dan data, perlu kiranya menebar hal-hal positif dengan memberikan contoh yang baik di depan adik-adik tentang penggunaan pemanfaatan teknologi yang tepat sebab 25 Tahun ke depan bertepatan dengan se-abad Indonesia merdeka yang diharapkan menjadi Indonesia emas dapat dilihat dari cerminan pemuda hari ini dan pemuda hari nanti adalah hasil dari pemuda hari ini. Selamat hari sumpah pemuda tetap kobarkan semangat kebaikan memperbaiki ketidakbaikan.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Ahmad Fauzi, Mahasiswa UNISMA, Anggota KKI (Kelompok Kajian Interdisipliner) Karya Tulis Ilmiah UNISMA.

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES