Tiba-tiba Muncul Jelang Muktamar lX PPP, Kader Pertanyakan Sosok Nizar Dahlan

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Departemen Pemuda DPP PPP, Aji Tanjung mengatakan banyak kader yang mempertanyakan Nizar Dahlan yang tiba-tiba muncul menjelang Muktamar IX PPP. 

Aji juga mengatakan, Partai kakbah rencananya akan menggelar muktamar pada 19-21 Desember mendatang di Makassar, Sulawesi Selatan. Hal ini diketahui banyak politisi senior yang tiba-tiba muncul untuk merebut kursi calon ketua umum.

"Sangat disayangkan orang seperti Nizar ini muncul di saat momen Muktamar saja," kata Aji dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia di Jakarta, Jumat (30/10/2020).

Menurutnya, Nizar merupakan orang pindahan dari Partai Bulan Bintang (PBB) dan dikenal sebagai kutu loncat. Ia menilai politisi seperti Nizar akan membahayakan PPP. "Politisi seperti dia membahayakan partai, bukan malah membesarkan partai," lanjut Aji Tanjung.

Ia berharap lebih baik Nizar diam saja dan jangan merongrong partai dan memperkeruh suasana Muktamar melalui media. "Padahal dia kan gak punya basis massa dan gak laku di masyarakat, kalau laku saat nyaleg harusnya dia terpilih apalagi dulu ia nyaleg di daerah basis," katanya. 

Dikatakannya, seharusnya orang seperti Nizar lebih bijak menyampaikan kritikan bukan diumbar ke masyarakat apalagia ia mengaku sebagai Majelis Pakar PPP. "Mengaku majelis pakar tetapi tidak nampak kepakarannya," katanya.

Selain itu, kalau Nizar memang mengaku sebagai majelis pakar seharusnya ia datang dan muncul ke Kantor DPP PPP baik melakukan koordinasi ataupun konsolidasi.

Menurutnya, banyak kader partai yang sering datang ke DPP mempertanyakan siapa Nizar Dahlan, apalagi ia yak pernah terlihat di DPP serta tidak dikenal.

"Kok tiba-tiba muncul jelang muktamar (Muktamar IX PPP) dan malah memperkeruh suasana. Kalau memang majelis pakar main-main dong ke DPP biar dikenal oleh kami sebagai kader akar rumput PPP," pungkas Aji Tanjung, Wakil Ketua Departemen Pemuda DPP PPP terkait sosok Nizar Dahlan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement