Peristiwa Daerah

Viral, Warga Indramayu Kerja Serabutan untuk Biayai Pengobatan Adiknya

Jumat, 30 Oktober 2020 - 19:39 | 45.13k
Darma, saat menunjukkan foto sang adik. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Darma, saat menunjukkan foto sang adik. (Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Raut wajah kesedihan tak bisa disembunyikan dari Darma (29), warga Desa Tanggul Payung, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu. Pasalnya, sang adik bernama Riyanto (12), mengembuskan napas terakhir akibat penyakit komplikasi.

Padahal, Darma sudah bekerja serabutan, demi membiayai pengobatan sang adik. Apalagi, kondisi keduanya yang sudah yatim piatu atau tidak ada orang tua sama sekali. Namun apa daya, takdir ternyata berkata lain. Riyanto harus pergi selama-lamanya.

Kisah Darma ini menjadi viral dan ramai diperbincangkan di media sosial karena perjuangannya dalam mencari biaya untuk biaya pengobatan sang adik. Darma menceritakan, sudah lama Riyanto menderita sakit, sehingga membuat tubuhnya kurus kering.

Namun, saat itu ia hanya berobat biasa dari dokter ke dokter. "Berobatnya dari dokter ke dokter, sembuh 3 hari terus sakit lagi. Ketahuan komplikasinya baru sekarang-sekarang setelah dibawa ke rumah sakit," tuturnya, Jumat (30/10/2020).

Darma sempat putus asa karena tak memiliki biaya untuk berobat. Dia bahkan meminta pekerjaan kepada para tetangga, agar bisa mendapat uang untuk biaya pengobatan. Bahkan pekerjaan apapun, mau diakui dia akan dia lakukan.

Darma yang diketahui hanya merupakan kuli bangunan ini, tidak memiliki uang sama sekali. Terlebih panggilan untuk bekerja tidak menentu. Hingga kemudian, ada seseorang yang menginformasikan kondisi keluarga mereka ke media sosial hingga viral.

Bantuan pun banyak berdatangan. Sehingga, Riyanto yang masih kelas 5 SD pun bisa dibawa berobat ke rumah sakit. Namun sayangnya, Riyanto meninggal dunia pada Kamis kemarin sekitar pukul 16.00 WIB.

"Karena sakit paru-paru kata dokter tuh, komplikasi gitu dan macam-macam penyakitnya ada jantung juga," tuturnya.

Jenazah Riyanto kini sudah dikebumikan di tempat pemakaman umum desa setempat, pada siang hari tadi.

Darma melanjutkan, orang tua mereka sudah lama meninggal dunia. Ayahnya yang bernama Waluyo meninggal saat usia Riyanto baru menginjak 1 tahun. Sedangkan sang ibu yang bernama Eni meninggal saat Riyanto berusia 3 tahun. Keduanya meninggal dunia karena sakit.

Riyanto kecil pun lalu diasuh oleh kedua kakaknya dan saudara-saudaranya dengan kondisi serba terbatas. Kisah pilu saudara di Kabupaten Indramayu inilah yang sempat viral di wilayah setempat. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES