Prancis Tingkatkan Kewaspadaan Keamanan Pasca Teror Nice

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Setelah serangan teror Nice pada Kamis, 29 Oktober 2020, Perdana Menteri Prancis, Jean Castex meningkatkan kewaspadaan keamanan Prancis ke level tertinggi.

Reuters melaporkan dari Prancis bahwa, Polisi bersenjatakan senjata otomatis mendirikan barisan keamanan di sekitar gereja, yang berada di Nice Avenue Jean Medecin, jalan utama perbelanjaan kota Riviera Prancis.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga turut menyuarakan simpatinya untuk rakyat Prancis setelah terjadinya serangan yang menewaskan 3 orang.

"Amerika berdiri bersama sekutu tertua kami dalam pertarungan ini. Serangan teroris Islam Radikal ini harus segera dihentikan. Tidak ada negara, Prancis, atau lainnya yang dapat bertahan lama dengannya! " kicauTrump dalam postingan di Twitter pribadinya dilansir dari Reuters, Jumat (30/10/2020).

Direktur Komunikasi Kepresidenan Turki, Fahrettin Altun mengatakan Islam tidak dapat digunakan atas nama terorisme. Dia mengimbau pemerintah Prancis agar meningkatkan etika komunikasi leadership, sehingga kata-kata yang memancing ketegangan tidak gampang pecah.

"Kami menyerukan kepada kepemimpinan Prancis untuk menghindari retorika yang menghasut lebih lanjut terhadap Muslim dan fokus, sebaliknya, menemukan pelaku ini dan tindakan kekerasan lainnya," ujar Fahrettin Altun.

Untuk diketahui, seorang perwakilan Dewan Prancis untuk Kepercayaan Muslim juga mengutuk serangan teror Nice hari Kamis itu dan meminta semua Muslim di Prancis untuk membatalkan perayaan hari raya Maulid Nabi, sebagai tanda duka dan solidaritas. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement