Peristiwa Daerah

Mengenang Kejayaan Stasiun Paoman Indramayu yang Kini Tertutup Bangunan Baru

Jumat, 30 Oktober 2020 - 18:11 | 158.15k
Stasiun Indramayu yang hanya terlihat atapnya saja akibat tertutup bangunan baru.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)
Stasiun Indramayu yang hanya terlihat atapnya saja akibat tertutup bangunan baru.(Foto: Muhamad Jupri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, INDRAMAYU – Wilayah Kabupaten Indramayu, tepatnya di Kecamatan Indramayu, pernah mempunyai catatan sejarah tentang perkeretapian yang pernah jaya pada masanya. Itu dibuktikan dengan adanya Stasiun Indramayu, atau yang oleh masyarakat sekitar menyebutnya sebagai Stasiun Paoman.

Sesuai dengan namanya, stasiun ini terletak di wilayah Paoman, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Stasiun yang kini sudah tidak aktif lagi ini terletak di Jalan Letnan Sutedjo, Paoman, Indramayu, dan berada dalam wilayah Daop 3 Cirebon.

Stasiun ini memiliki arsitektur yang khas. Bentuknya sangat mirip dengan Halte Pauh Kambar, Kurai Taji, dan bangunan lama Stasiun Naras di Sumatra Barat. Namun sayangnya, kemegahan bangunan ini tertutup oleh bangunan baru yang berdiri di sekitarnya.

Sehingga jika dilihat dari jalan, hanya bagian atapnya saja yang masih terlihat, karena bangunannya dikelilingi oleh bangunan baru.

Berdasarkan catatan dari PT KAI, stasiun ini dibuka oleh perusahaan milik Belanda, Staatspoorwegen (SS), pada tanggal 8 Juni 1912. Stasiun ini menghubungkan antara Indramayu dengan Jatibarang.

Stasiun ini melayani pengiriman hasil bumi maupun penumpang dari atau menuju Indramayu. Sayangnya, kejayaan stasiun ini harus meredup, lantaran ditutup pada tahun 1973.

Alasannya, karena banyaknya penumpang tak bertiket dan okupansi yang minim, serta akses menuju Stasiun Jatibarang yang semakin mudah tanpa perlu kereta api lagi.

Stasiun-Indramayu-2.jpg

Kini bangunan bekas Stasiun Indramayu didiami oleh keluarga dari pegawai kereta api yang pernah bertugas waktu itu. Salah satunya adalah Sikin (56), yang merupakan anak dari pensiunan salah satu pegawai di stasiun ini, yang kini menempati bangunan bekas stasiun.

Masih jelas dalam ingatan Sikin waktu itu, dia sempat merasakan kejayaan Stasiun Indramayu ketika masih beroperasi. Dia menceritakan, sempat ada kejadian kecelakaan kereta api ketika dia masih kecil.

"Waktu itu saya masih kecil, sempat terjadi kecelakaan, namun tidak ada korban jiwa. Hingga akhirnya operaional stasiun ditutup," ungkapnya, Jumat (30/10/2020).

Sikin menjelaskan, stasiun ini merupakan pemberhentian terakhir, di jalur Indramayu - Jatibarang. Jumlah jalur di emplasemennya pun hanya dua. Sehingga, lokomotif hanya mengandalkan dua jalur tersebut untuk putar balik, bukan dengan menggunakan turn table.

Sikin mengakui, saat ini sudah tidak ada lagi bekas-bekas peninggalan jalur kereta Indramayu - Jatibarang. Karena, jalurnya sendiri menyatu dengan jalanan. Sehingga, rel-relnya hilang dan diganti dengan jalanan aspal.

"Yang masih ada hanya bangunan stasiun ini, sama Stasiun Lohbener," ungkapnya.

Sikin bersama keluarganya kini berusaha merawat satu-satunya peninggalan perkeretaapian di Stasiun Paoman Kabupaten Indramayu tersebut, yang sempat jaya di masanya. Bangunannya pun masih tetap dibiarkan asli, walaupun keberadaannya tertutupi oleh bangunan baru.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES