Peristiwa Nasional

Anis Matta Motivasi Santri Agar Rajin Belajar Supaya Kelak Jadi Pemimpin Politik

Jumat, 30 Oktober 2020 - 17:31 | 53.40k
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta. (FOTO: Gelora for Times Indonesia)
Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Anis Matta. (FOTO: Gelora for Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengunjungi Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Azmi, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (29/10/2020).

Kunjungan tersebut bertepatan dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Dalam kesempatan itu, Anis Matta datang didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, Sekretaris Jendral Mahfuz Sidik, Bendahara Umum Achmad Rilyadi, Ketua DPW Sumatera Utara (Sumut) Heriansyah, Ketua DPD Muhammad Nasir dan sejumlah pengurus DPN, DWP, dan DPD Partai Gelora Medan.

Saat tiba di pondok pesantren, Anis Matta dan rombongan disambut meriah ratusan anak santri dan sejumlah tokoh. Sekilas, orang nomor satu di Partai Gelora ini mengenang kembali masa-masa saat tinggal di pondok pesantren dulu.

"Saya bahagia sekali bisa berkunjung ke sini, karena setiap kali saya datang ke pondok pesantren, saya selalu ingat waktu masih mondok saat kecil. Saya juga mondok 6 tahun di pesantren," kata Anis Matta di hadapan para santri dan pimpinan pondok pesantren, Kamis (30/10/2020).

Anis Matta kemudian memberikan motivasi kepada para santri. Menurutnya, salah satu kelebihan pondok pesantren itu tidak didapatkan di semua lembaga pendidikan lainnya.

"Di sini kita belajar hidup yang sesungguhnya. Hidup di sini berat, hidup di sini susah, tapi mereka yang bertahan hidup di sini, InsyaAllah akan bisa bertumbuh dan jauh lebih maju di masa yang akan datang," tegas Anis Matta.

"Anak-anak sekalian, belajarlah dari nabi-nabi kita. Apalagi hari ini Maulid Nabi Muhammad SAW. Beliau mengumpulkan begitu banyak ilmu, mulai dari belajar politik, bekerja, perang, dagang hingga mengembala kambing," katanya.

Dengan mempelajari semua ilmu-ilmu dari Nabi Muhammad SAW, lanjut Anis, maka orang tidak berpikir lagi bahwa mereka belajar di pondok pesatren hanya bisa mengaji Alquran, tapi punya kemampuan  ilmu yang banyak.

"Mumpung masih muda, ingatan masih kuat, pelajari semua ilmu agar InsyaAllah semua anak-anakku tumbuh menjadi ulama yang fisiknya kuat, bisa dagang juga, bisa menjadi pemimpin politik dan mungkin ada juga dari kalian semua yang sudah selesai mondok masuk tentara atau polisi," ujar Anis.

"Ada yang jadi polisi bintang tiga hafiz, tentara tapi hafiz dan ada juga presiden dan hafiz. Anak muda itu serba bisa, hidup susah saja bisa. Kalau kita sudah terbiasa hidup susah yang lain jadi gampang. Kalau kita sudah bisa menahan penderitaan hidup yang panjang, menjalaninya bisa Lebih mudah," ujar Anis Matta(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES