Pemerintahan

Investasi KEK Palu Bangkit Meski di Tengah Pandemi, 38 Perusahaan Komitmen Berinvestasi

Rabu, 28 Oktober 2020 - 22:10 | 154.57k
Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Dirut BPST Mulhanan Tombolotutu, Direktur PT TMM Widodo Sucipto menekan tombol sebagai simbol dimulainya peletakkan batu pertama pembangunan smelter pengolahan nikel di KEK Palu. (Foto: Sarifah Latowa/ TIMES Indonesia)
Gubernur Sulteng Longki Djanggola, Dirut BPST Mulhanan Tombolotutu, Direktur PT TMM Widodo Sucipto menekan tombol sebagai simbol dimulainya peletakkan batu pertama pembangunan smelter pengolahan nikel di KEK Palu. (Foto: Sarifah Latowa/ TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PALU – Pandemi Covid-19 membuat beberapa sektor bisnis di Indonesia termasuk Sulawesi Tengah (Sulteng) terdampak. Namun, di Kawasan Ekonomi Khusus atau KEK Palu justru investasinya mengalami perkembangan yang sangat pesat.

Hal demikian dibuktikan dengan banyaknya perusahaan tertarik berinvestasi di KEK Palu yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sulteng dan Kota Palu dengan membentuk PT Bangun Palu Sulawesi Tengah (BPST) yang diresmikan pada 2017 lalu.

Sejauh ini sudah ada 38 perusahaan yang sudah berkomitmen berinvestasi. Mulai dari industri pengolahan hasil pertanian hingga pengolahan mineral tambang. Dari 38 perusahaan yang telah mengantongi izin, lima di antaranya sudah beroperasi.

“Meski diterpa bencana alam pada tahun 2018 dan kini pandemi Covid-19, namun kita bersyukur KEK Palu justru mengalami perkembangan pesat. Banyak investor yang ingin berinvestasi di KEK Palu saat ini,” kata Direktur Utama PT BPST Andi Mulhanan Tombolotutu usai kegiatan peletakan batu pertama pembangunan pabrik pemurnian (smelter) nikel PT Trinitan Metals and Minerals (TMM) Tbk di Pantoloan, Palu, Sulteng, Rabu, (28/10/2020).

Mulhanan menyatakan, setelah peletakan batu pertama perusahaan berskala besar pembangunan Smelter Galena dan Nikel di Kawasan Ekonomi Khusus PT. Trinitan Metal and Mineral, Tbk hari ini, selanjutnya ada 6 perusahaan besar akan menyusul membangun smelter di lokasi KEK.  

Mulhanan menyatakan PT Trinitan Metal and Minerals merupakan perusahaan industri skala besar pertama yang berinvestasi di KEK Palu. Selama ini, industri-industri yang ada di KEK Palu merupakan industri-industri skala sedang dan kecil.

“Kami sangat bersyukur berkat jalinan kemitraan yang dibangun, BPST berhasil meyakinkan PT Trinitan Metal and Minerals berinvestasi di KEK Palu yang banyak memberikan dampak positif terhadap investor,” ucapnya.

Menurut Mulhanan, pihaknya menyediakan lahan seluas 1.500 hektar. Selain itu, pengelola juga menyiapkan cadangan lahan hingga 8000 hektar untuk pengembangan kawasan.   

”Jadi, kami jamin perusahaan tak mengalami kendala terkait lahan,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur PT Trinitan Metal and Mineral , Tbk. Widodo Sicipto menyatakan, pembangunan fasilitas pemurnian nikel di KEK Palu merupakan bagian dari komitmen PT. Trinitan Metals and Minerals, Tbk. untuk ikut berkontribusi membangun bangsa Indonesia yang mandiri.

Menurutnya dalam kurun waktu 10 tahun PT Trinitan Metals and Minerals yang menyuplai kebutuhan industri otomotif, industri kabel, industri plastik, industri perhiasan dan industri karet berkembang cukup baik dari sisi fasilitas, sertifikasi dan lainnya.

Ia mengatakan, jika PT Trinitan telah beroperasi di KEK Palu maka akan menyerap banyak tenaga kerja. Perusahaannya akan mengutamakan tenaga kerja lokal yang ada di Kota Palu khususnya korban bencana 28 September 2018.

Gubernur Sulteng Longki Djanggola, menyatakan apresiasi dan menyambut baik atas terlaksananya peletakan batu pertama semelter Galena dan Nikel PT. Trinitan Metals and Minerals Tbk. Menurutnya, hal demikian merupakam aktualisasi hasil penandatangan kerjasama antara PT. Trinitan Metals and Minerals dengan PT. BPST tanggal 16 September 2020 dimana dalam poin kerjasama tersebut PT. BPST akan menyediakan lahan seluas 200 ha. 

Nantinya, kata Longki, pabrik smelter ini akan beroperasi pada tahun 2021 dengan memanfaatkan teknologi Hidrometalurgi Step Tempratur acid Leach ( STAL) yang diklaim sebagai tehnologi ramah lingkungan dan murah dari sisi investasi dibanding tehnologi pemurnian nikel lainnya seperti High Pressure Acid Leach (HPAL).

Longki mengatakan, KEK Palu yang terletak di utara Kota Palu memiliki posisi sangat strategis karena telah didukung pelabuhan besar dan bandara di Palu. Kemudian,  berada di pintu utara yang lebih dekat ke negara-negara tujuan ekspor, Asia Timur seperti Jepang, Korsel dan Tingkok yang selama ini menjalin kerjasama industri dengan Indonesia.

“Saya berharap, di tengah pandemi Covid-19 ini KEK Palu terus berkembang dan semakin banyak investor yang mau berinvestasi di tempat ini,” harap Longki. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES