Gandeng PMI Lumajang, RS Jember Klinik Siapkan Terapi Plasma untuk Pasien Covid-19

TIMESINDONESIA, JEMBER – Maraknya kasus penyebaran Covid-19 memacu banyak pihak untuk berloba-lomba memecahkan masalah ini. Termasuk di antaranya RS Jember Klinik.

Rumah Sakit Jember Klinik berkerja sama dengan UTD Palang Merah Indonesia (PMI) Lumajang membuat suatu gerakan untuk membantu pasien positif Covid-19. Yakni Gerakan Moral.

Direktur Utama RS Jember Klinik dr Burhan Syah menerangkan, gerakan tersebut merupakan upaya untuk menyelamatkan pasien positif Covid-19, yakni dengan cara memberikan plasma darah (plasma konvalesen) yang berasal dari pasien yang sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19 atau penyitas Covid-19.

Plasma darah tersebutlah yang nantinya akan maenjadi antibodi yang akan melawan virus tersebut di dalam tubuh pasien.

Burhan menerangkan bahwa pendonoran plasma konvalesen dari penyitas Covid-19 ini dilakukan dengan beberapa tahap.

Yaitu dengan menyeleksi sesuai kriteria usia relawan atau pendonor, yakni usia 17 - 60 tahun.

“Yang dalam hal ini diprioritaskan penyitas Covid-19 yang berjenis kelamin laki-laki,” ujar dr Burhan saat diwawancarai TIMES Indonesia secara ekslusif di RS Jember Klinik, Rabu (28/10/2020).

Lebih lanjut, dia menerangkan bahwa pendonor terlebih dulu menjalani penapisan (screening).

“Apabila dirasa sudah memenuhi persyaratan, maka lanjut dengan pengambilan plasma konvalesen dari pasien melalui alat apheresis," terangnya.

Burhan juga menerangkan bahwa UTD PMI Lumajang merupakan 1 dari 15 UTD di Indonesia yang mengantongi sertifikat untuk mengoperasikan alat apheresis untuk pengambilan plasma konvalesen penyintas Covid-19.

“Di Jember sendiri pertama kalinya yang sudah menggunakan terapi pengobatan dengan menggunakan plasma konvalesen ini hanya di RS Jember Klinik. Jadi bisa dibilang kami merupakan pionir penanganan pasien Covid-19 di Jember dengan terapi plasma konvalesen,” ujarnya.

Dia menjelaskan, para pendonor atau relawan dapat diambil plasma darahnya sebanyak 3 kali selama dua minggu.

Kemudian plasma ini akan diberikan sesuai dengan golongan darah pasien yang membutuhkan.

“RS Jember Klinik sudah menyiapkan beberapa pasien mereka yang sudah dinyatakan sembuh untuk menjadi sukarelawan untuk diambil plasma darah mereka. Jika diujicobakan program ini lancar, maka akan lanjut ke skala yang lebih besar,” lanjut Burhan.

Burhan juga berharap kepada seluruh penyintas Covid-19, khususnya yang berasal di Jember bersedia menjadi relawan untuk menyelamatkan pasien positif Covid-19.

“Karena itulah, gerakan ini kami sebut Gerakan Moral,” imbuhnya.

Kepala UTD PMI Kabupaten Lumajang dr Halimi Maksum mengatakan bahwa UTD PMI Lumajang menjadi 1 dari 15 UTD di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikat CPOB BPOM pada akhir 2019.

“Dengan adanya sertifikat ini maka UTD PMI Lumajang dapat melakukan pengambilan plasma konvalesen. Donor Plasma konvalesen bertujuan sebagai terapi tambahan Covid-19 dengan mengajak orang yang telah sembuh dari Covid-19 untuk menjadi pendonor plasma,” terang dr Halimi.

Terapi plasma konvalesen merupakan salah satu metode imunisasi pasif yang dilakukan dengan memberikan plasma orang yang telah sembuh dari Covid-19, kepada pasien Covid-19 yang sedang dirawat.

“Di UTD PMI Lumajang sampai saat ini telah melakukan 15 kali pengambilan plasma konvalesen. Selain untuk memenuhi kebutuhan di beberapa rumah sakit di Lumajang, juga melayani permintaan dari rumah sakit di kota besar lainnya seperti Semarang, Surabaya, dan Malang,” imbuhnya.

Mengingat manfaatnya yang besar untuk pasien positif Covid-19, RS Jember Klinik bekerja sama dengan UTD PMI Lumajang dalam menyediakan terapi plasma konvalesen dalam Gerakan Moral. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement