Peristiwa Daerah

Libur Panjang, Wali Kota Probolinggo Tingkatkan Kewaspadaan Covid-19

Rabu, 28 Oktober 2020 - 16:53 | 45.13k
Salah satu upaya mendisiplinkan masyarakat untuk patuh pada prokes. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Salah satu upaya mendisiplinkan masyarakat untuk patuh pada prokes. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGOLibur Panjang kali ini, Pemkot Probolinggo, Jawa Timur meningkatkan kewaspadaan pada potensi sebaran covid-19. Melalui satgas penanganan covid-19, Wali Kota Problonggo, Hadi Zainal Abidin mewanti-wanti masyarakat untuk tetap waspada. 

Kepada masyarakat, Wali Kota menegaskan agar tetap patuh pada prokes. Sebab tak dapat dipungkiri, libur panjang sejak Rabu 28 Oktober ini sampai 1 November 2020 mendatang, banyak wisatawan dari luar kota datang. Baik untuk berwisata maupun pulang kampung.

"Saya mengajak masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona dengan cara tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, meskipun momen libur panjang di depan mata," kata Wali Kota, Rabu (28/10/2020).

Wali Kota mengingatkan, catatan long weekend di tengah pandemi pada Agustus lalu, menjadi acuan agar pengamanan libur panjang selanjutnya diharapkan jauh lebih baik, mengingat pandemi COVID-19 masih belum berakhir.

"Tentunya kami tekankan agar masyarakat memiliki kesadaran untuk selalu mematuhi protokol Kesehatan. Dengan tetap memakai masker, menjaga jarak dan sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir," pesannya.

Catatan data dari Dinas Kesehatan setempat, selama rentang waktu 8 bulan masa pandemi virus corona, jumlah keseluruhan yang terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Probolinggo sebanyak 588 orang.

Dari jumlah itu, 541 orang atau 92,01 persen dinyatakan sembuh, 6 orang masih dirawat atau persentase sekitar 1,02 persen dan 41 orang atau 6,97 persen meninggal dunia.

Angka kematian itu tergolong tinggi, jika dibanding angka kematian nasional yang hanya 3,42 persen. Tingginya angka kematian ini dikarenakan sebagian pasien memiliki riwayat penyakit penyerta.

"Banyaknya orang yang enggan datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri sehingga mengakibatkan telatnya penanganan yang diberikan, juga menjadikan faktor yang cukup berpengaruh terhadap tingginya angka kematian akibat COVID-19 di Kota Probolinggo," papar Wali Kota.

Pada kesempatan itu, ia juga mengapresiasi dan berterimakasih atas sinergitas antara Pemkot Probolinggo dan forkopimda, terhadap kondusifitas Kota Probolinggo di tengah pandemi. Pelaksanaan operasi yustisi, hingga giat doa bersama sebagai aksi penolakan UU Cipta Kerja, beberapa waktu lalu.

"Saya berterimakasih pada semua pihak, Kodim 0820, Polresta Probolinggo, Satpol PP, Sub Denpom dan unsur lainnya yang tak mengenal lelah dalam menjaga agar Kota Probolinggo tetap kondusif dengan prinsip Ngombe Jahe Sak Gelase, Nyambut Gawe Sak Ikhlase," tutup Wali Kota Problonggo. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES