Peristiwa Daerah

Proses Pemakaman Jenazah Cucu Penganut Syiah Ditolak Warga

Rabu, 28 Oktober 2020 - 16:41 | 89.44k
Proses pemakaman NA, cucu penganut Syiah di Sampang yang ditolak warga desanya. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)
Proses pemakaman NA, cucu penganut Syiah di Sampang yang ditolak warga desanya. (Foto: Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SAMPANG – Proses pemakaman jenazah seorang perempuan berinisial NA (17) warga Desa Blu’uran, Kecamatan Karang Penang, Kabupatem Sampang, Madura, Jawa Timur ditolak warga setempat. Rabu (28/10/2020).

Alasanya, karena kakek dari NA merupakan penganut Syiah yang selama ini mengungsi di Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo.

Jauh sebelum meninggal, NA memang diasuh oleh kakeknya, mengingat kedua orang tua NA sudah sejak lama bercerai.

"Semalam, jenazahnya kita bawa ke Balai Latihan Kerja (BLK) milik Pemkab Sampang, di sana kita cari solusi bersama untuk menentukan tempat dan proses pemakaman," kata Camat Karang Penang, Sampang, Syamsul Arifin.

Menurut penuturan Syamsul Arifin, warga Desa Blu'uran menolak pemakaman jenazah NA karena diduga merupakan anak cucu pengikut ajaran syiah yang sedang mengungsi di Rumah Susun (Rusun) Jemundo, Sidoarjo.

“Sebelumnya, NA terkadang pergi ke pengungsian kakeknya di Sidoarjo. Namun, dia tidak menetap di sana,” katanya.

Sebelum meninggal kata Syamsul, NA mengalami sakit asam lambung dan dibawa pulang oleh keluarganya untuk dirawat di rumah sakit wilayah Madura.

“Berhubung pemakaman jenazah ditolak oleh warga, akhirnya kami bersama Polsek dan Koramil serta pihak keluarga, memakamkan jenazah NA di daerah Desa Gunung Maddah, Kecamatan Kota Sampang," tuturnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES