Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Pemuda Negeri Kolam Susu

Rabu, 28 Oktober 2020 - 14:45 | 96.89k
Yandri Radhi Anadi, SH., M.Kn, Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang (UNISMA).
Yandri Radhi Anadi, SH., M.Kn, Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Hari sumpah pemuda yang kita peringati setiap tanggal 28 oktober adalah cikal bakal dari kemerdekaan bangsa Indonesia. Sumpah pemuda merupakan jiwa, roh dan semangat pemersatu bangsa dalam berjuang merebut kemerdekaan. Peristiwa besar sumpah pemuda mempunyai arti penting dikandungnya untuk mencintai negara dan merebut kemerdekaan. semangat pemuda untuk megirkrarkan cintanya kepada Indonesi dan menyatakan pentingnya persatuan Indonesia. Di dalam Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 para pemuda berikrar untuk memegang teguh: bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu, Indonesia.  

Dalam relevansinya sumpah pemuda pada nuansa milenial terdapat spirit mencintai negara. Meskipun zaman telah berubah, tetapi harus tetap hidup semangat mencintai negeri ini dan persatuan Indonesia.  Pemuda harus ingat bahwa “Hubbul Wathan Minal Iman” (Mencintai tanah air adalah sebagian dari iman). Dalam sejarahnya, kalimat ini banyak yang menganggap berasal dari hadits. Namun, banyak sekali perbedaan pendapat mengenai hal itu, seperti yang disampaikan oleh Nasiruddin Al-Albani atau Jamaluddin al-Qasimi.  Namun banyak ulama yang lebih mengambil inti sari dari pemaknaan kalimat tersebut, seperti yang disampaikan oleh Ibnu Hajar al-Asqalani, ulama pensyarah Sahih al-Bukhari atau Abdurrahman as-Sakhawi yang mengatakan kalimat tersebut belum ditemukan sumber haditsnya, namun sejak zaman Rasulullah, Beliau (Rasulullah) sudah mempratekan untuk mencintai negara.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Tuhan telah memberi banyak bermacam-macam karunia untuk negeri kita ini. Karunia berupa kekayaan yang melimpah ibarat lagu Koes Plus “Kolam Susu”.

“Bukan lautan, hanya kolam susu

Kail dan jalan cukup menghidupimu

Tiada badai tiada topan kau temui

Ikan dan udang menghampiri dirimu”

Sepenggalan bait - bait lagu cintaan Yon Koeswoyo ini menggambarkan bahwa betapa kaya, subur, luas dan indahnya lautan dan daratan Indonesia, kalau dikelola, dijaga dan dimanfaatkan dengan baik dan benar dapat digunakan untuk mensejahterakan seluruh tumpah darah Indonesia.

Pemuda Indonesia harus bisa memanfaatkan karuniaNya ini  untuk menopang dan menjaga keberlanjutan hidupnya. Kita banyak punya hutan, sumberdaya laut, sumberdaya bumi, dan lain sebagainya, yang secara  ekonomi nilainya sangat besar. Pemuda Indonesia harusnya bangga mencintai dan menunjukkan apa yang dimiliki negeri ini.

Seharusnya dengan kekayaan alam yang demikian besar, sudah membuat bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya, ekonomi kuat, hidup dalam kesejahteraan, atau tidak banyak terhimpit kesulitan pangan, sandang, kesehatan, dan lain sebagainya. Tapi mengapa kita masih suka mencintai produk negara lain padahal di negara ini semua tersedia.

Memang di beberapa sisi, pemuda Indonesia belum maksimal memanfaatkan anugerah Tuhan atas negara ini. Ada banyak hal yang perlu dibenahi, tetapi setidak-tidaknya tanda-tanda menjadi bangsa yang berprestasi mulai tampak, yakni sikap mental tidak menyerah, tidak prustasi, atau tidak tenggelam dalam duka, meski berkali-kali diuji dengan berbagai bentuk bencana alam dan berbagai virus. Tinggal saja kita lebih mencintai negara ini salah satunya dengan mencintai produk dalam negeri.

Doktrin mencintai dan bangga menjadi pemuda Indonesia dimaksudkan untuk mendidik mentalitas pemuda supaya menjadi pemuda-pemuda yang sibuk berkreasi, berinovasi dan mewujudkan prestasi mengagumkan. Tolok ukur kehidupan dan keberlanjutan hidup suatu pemuda, adalah ditentukan oleh prestasi yang bisa ditunjukkannya saat, meski menghadapi  virus Covid-19 yang mengujinya.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Yandri Radhi Anadi, SH., M.Kn, Dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : AJP-5 Editor Team
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES