Peristiwa Daerah

Kongres DKS ke-II, Inilah Harapan Wabup Sumedang

Selasa, 27 Oktober 2020 - 18:48 | 38.71k
Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan saat sambutan dalam acara Kongres Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS) ke-II (FOTO: Humas Pemkab Sumedang for TIMES Indonesia)
Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan saat sambutan dalam acara Kongres Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS) ke-II (FOTO: Humas Pemkab Sumedang for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SUMEDANG – Dewan Kebudayaan Sumedang (DKS) berharap Pemkab Sumedang lebih optimal memperhatikan kiprah para pelaku seni budaya termasuk dukungan anggaran dalam berbagai kegiatan pelestarian seni dan budaya di Kabupaten Sumedang.

Demikian diungkapkan Tatang Sobarna, pengurus DKS yang juga Steering Commite (SC) acara Kongres Kebudayaan Sumedang ke-II kepada sejumlah wartawan di Induk Pusat Pemerintahan (IPP) Sumedang, Selasa (27/10/2020). 

"Dukungan dari pemda Sumedang sejauh ini dinilai masih perlu ditingkatkan hal itu demi optimalnya peran DKS dalam melestarikan seni dan budaya. Mengingat Sumedang telah dicanangkan sebagai 'Puseur Budaya Sunda' (pusat kebudayaan sunda)," terangya.

Oleh karena itu, sambung Tatang, DKS menginginkan adanya sarana dan prasarana, di antaranya perlu tempat kesekretariatan dan fasilitas untuk penampilan seni budaya. 

Tatang mengakui, kendati untuk support anggaran dari Dinas terkait yakni Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga, berbagai pagelaran atau event seni budaya hingga bantuan alat kesenian masih ada. Namun, nilai kontribusinya belum maksimal.

"Ada sih bantuan dari Dinas untuk pagelaran budaya dan alat kesenian, namun nilainya masih terbatas dan belum maksimal," ucap pria yang kerap disapa Apih Tatang itu.

Selain itu, terang Apih Tatang, terkait kegiatan Kongres Kebudayaan Sumedang ke-II itupun diwarnai dengan pemilihan ketua DKS periode 2020-2025.

Diharapkan dengan pemimpinan dan kepungurusan DKS yang baru, dapat mengimplementasikan bahwa Sumedang sebagai Puser Budaya Sunda. Menyusul telah ditetapkannya Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Sumedang Nomor 1 tahun 2020 tentang Sumedang Puser Budaya Sunda (SPBS).

"Nah, harapan kami ke depan setelah adanya Perda SPBS, bagaimana Sumedang ini mempunyai ciri khas seni budaya. Ya tidak sekadar jargon. Terlebih, jika orang mendengar nama Sumedang itu sudah tersambung kepada ciri khas seni maupun budayanya," jelas Apih Tatang.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan didampingi Kepala Disparbudpora, Hary Tri Santosa menyatakan, sejatinya peran DKS dapat mengimplementasikan Perda SPBS bahkan, tak sekadar jargon saja. Apalagi, masih banyak garapan tantangan ke depan serta kerja keras dari DKS.

"Termasuk bagaimana menjawab secara ekonomi terkait kesejahteraan seniman dan Budayawan. Mudah-mudahan dengan kepengurusan DKS baru dengan semangat baru, Sumedang sebagai SPBS dapat terwujud seutuhnya," ucap Erwan.

Di tempat yang sama, Kepala Disparbudpora Sumedang, Hary Tri Santosa mengatakan, peran DKS dinilai dapat membawa seni budaya Sumedang lebih baik. Juga sebagai sarana untuk mengimplementasikan Perda SPBS.

"Ke depan, kami akan bekerjasama dengan DKS dan Dinas Pendidikan bagiamana seni kebudayaan bisa menjadi Muatan Lokal (Mulok) di Sekolah yang tujuannya agar seni budaya di Kabupaten Sumedang dapat dipelajari atau dikenal sejak dini," tuntas Hary. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES