Kuliner UMKM Tangguh

Sama Sambal, UMKM Kuliner yang Justru Eksis di Tengah Pandemi Covid-19

Selasa, 27 Oktober 2020 - 09:55 | 141.20k
Salah satu varian produk Sama Sambal, sambal cumi pedas sopan. (FOTO: Sama Sambal for Times Indonesia)
Salah satu varian produk Sama Sambal, sambal cumi pedas sopan. (FOTO: Sama Sambal for Times Indonesia)
FOKUS

UMKM Tangguh

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Makan pakai sambal sudah menjadi budaya tersendiri bagi masyarakat Indonesia. Cita rasa pedas berpadu dengan lauk pauk dan nasi hangat mampu membangkitkan nafsu makan berkali-kali lipat. Inilah yang coba ditangkap Sama Sambal yang menghadirkan solusi makan nikmat tanpa harus repot nyambel terlebih dahulu.

Setiap daerah di Indonesia bahkan memiliki ciri khas sambalnya masing-masing. Namun bagi masyarakat urban, membuat sambal yang enak bukanlah perkara mudah. Nah... Sama Sambal mampu menghadirkan sambal dengan cita rasa lezat.

Varian sambal cumi dan sambal tongkolnya bakal membuat makan Anda semakin berselera. Tak perlu khawatir sambalnya terlalu pedas, level pedas sopan dan pedas berontak bisa disesuaikan dengan selera Anda.

sambal-cumi-pedas-sopan-2.jpg

Soal pengemasan produk dan pengiriman, sambal satu ini juaranya. Sama Sambal dikemas ke dalam botol yang ditutup rapat menggunakan alumunium foil dan disegel. Untuk menjamin sambal tetap fresh sampai ke tangan Anda, pengiriman akan melewati proses vakum dan wrapping.

Pengiriman Jabodetabek menggunakan ekspedisi makanan sameday (tiba pada hari yang sama), sementara untuk luar Jabodetabek dipilih ekspedisi yang cepat namun tetap aman dan terjangkau harganya oleh konsumen.

Siapa sangka produk sambal satu ini justru makin eksis di tengah pandemi Covid-19. Menurut Lutfi Yusuf, pemilik Sama Sambal, konsumennya didominasi kaum urban yang ingin makan nikmat, cepat, namun tetap hemat.

"Alhamdulillah mayoritas repeat order (pembelian yang berulang). Mereka mengaku cocok baik dalam segi rasa, kecepatan pengiriman, dan higienitas packaging," ujar Lutfi.

sambal-cumi-pedas-sopan-3.jpg

Saat ditanya dari mana inspirasi nama Sama Sambal, menurutnya itu terlintas dari percakapan sehari-hari. "Makan sama apa? sama sambal. Namun setelah kami maknai, arti dari kata sama ini adalah singkatan dari Sakinah Mawaddah wa Rahmah," ungkapnya.

Usaha sambal ini memang dibuat berdua bersama istrinya, mulai proses produksi, pengemasan, sampai pemasaran.

Nama Sama Sambal, diharapkan bisa menjadi semangat untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen, sebab dimasak dan diantarkan dengan penuh cinta dan kasih sayang.

Bermodalkan uang Rp.300.000, kini Lutfi mampu mengantongi jutaan rupiah setiap bulannya dari Sama Sambal. Sejauh ini sambal cumi menjadi varian yang paling laris. Ini terinspirasi dari sambal Bu Rudi sebagai pionir sambal botol rumahan di Indonesia,

Saat ini, Sama Sambal memanfaatkan Instagram yang di-leads (arahkan) menuju WhatsApp sebagai sarana promosi. Metode ini, terbukti ampuh. 

"Kemarin Alhamdulillah mendapat tawaran dari startup untuk dibantu ke arah marketplace. Saat ini sudah melalui tahap interview," pungkasnya.

Lutfi Yusuf berharap semoga semakin banyak masyarakat yang terbantu dengan adanya produk UMKM Sama sambal, solusi nikmat buat yang laper tapi mager. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES