Politik Pilkada Serentak 2020

Google Antisipasi Hoaks Jelang Pilkada Serentak

Selasa, 27 Oktober 2020 - 08:40 | 44.50k
Infografis Pilkada Serentak 2020. (Foto: Twitter KPU RI)
Infografis Pilkada Serentak 2020. (Foto: Twitter KPU RI)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Mendekati Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020, pemerintah mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dan lebih berhati-hati lagi terkait adanya berita bohong atau hoaks yang tersebar di media sosial. Sebagai mesin pencari, Google mempersiapkan fitur dan informasi mendidik pemilih untuk mengantisipasi serangan hoaks.

"Kami melakukannya dengan lebih menampilkan informasi penting di Search, mendukung jurnalis lewat pelatihan verifikasi dan cek fakta, serta dengan membantu menularkan keterampilan itu lewat partner-partner kami, kepada guru, murid dan anggota keluarga," kata Head of Corporate Communications Google Indonesia, Jason Tedjasukmana dalam konferensi virtual, Senin (26/10/2020).

Menurut Jason ada tiga cara yang dilakukan oleh Google. Pertama, bekerja sama dengan sumber resmi, lokal untuk menampilkan informasi tentang tata cara pengambilan suara selama pemilu informasi ini di tata dalam format yang lebih mudah dipahami.

Kedua, Google menampilkan panel info di laman hasil Search, yaitu sebuah kotak dengan ringkasan informasi penting dan link ke referensi.

Ketiga, Jason mengatakan ada banyak sekali halaman web yang mungkin berisi informasi yang relevan untuk pencarian umum. Jason menjelaskan Google menata ulang informasi itu agar sebisa mungkin menyampaikan hasil yang paling relevan dari sumber resmi.

"Lalu, kami bekerjasama dengan komunitas jurnalis untuk memberikan pelatihan verifikasi dan cek fakta bagi jurnalis dan pengecek fakta," kata Jason.

Jason menuturkan Google pada 2017 memulai Google News Initiative (GNI) Indonesia Training Network yang merupakan hasil kerjasama dengan Google, Internews dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI). GNI Indonesia bertujuan meningkatkan kualitas berita dan informasi yang disampaikan kepada warga Indonesia.

Jason mengungkap keterampilan ini penting untuk menyediakan informasi berkualitas bagi para pemilih selama pemilu di Indonesia pada 2018 dan 2019 lalu.

Jason menjelaskan warga Indonesia harus diberi kemampuan dan alat yang tepat untuk mengenali berita hoaks. Hal ini penting agar mereka tidak percaya pada berita hoaks dan menyebarkannya.

Jason mengungkapkan Google juga mendukung peluncuran Cek Fakta. Cek Fakta adalah sebuah proyek verifikasi dan cek fakta yang melibatkan GNI, Asosiasi Media Siber Indonesia, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), AJI dan Internews. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES